Mohon tunggu...
Ama Kewaman
Ama Kewaman Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Lepas

Lahir di Lembata, NTT, pulau terpencil bagai kepingan surga di bumi pada awal oktober 1994. Sekarang mengembara dalam jejak-jeak rantau.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kamus dan Pengembangan Literasi

24 Juni 2021   03:00 Diperbarui: 24 Juni 2021   03:13 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: pixabay.com)

KAMUS DAN PENGEMBANGAN LITERASI

OLEH: FELIKSIANUS AMA

Memasuki era revolusi industri 4.0 yang oleh Alvin Toffler disebut ‘Gelombang ketiga’ atau yang oleh John Naisbitt disebut Zaman Pasca-Industri ini, perkembangan literasi mesti digadang secara sungguh-sungguh dan terrencana agar dalam upaya pemeliharaan dan pembinaan bahasa Indonesia usaha pengembangan literasi dapat tercapai sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan denganmemanfaatkan kamus sebagai salah satu alternatif pendukung tumbuh kembangnya dunia literasi.

Perekmbanan dunia literasi tentu saja tidak hanya sebatas membaca atau menggelar pasar bacaan atau mendistribusikan buku, tetapi lebih jauh dari pada itu, David K Naugle, salah seorang penulis dan profesor di universitas Dallas Baptist mengemukakan literasi merupakan pembentukan wawasan dunia dengan cara memandang dan menilai dunia serta memaknai segala kenyataan (realitas) di dunia ini. Pembentukan wawasan dunia yang dimaksud adalah sikap manusia dan realitas yang terjadi di dalamnya. Dengan lain perkataan, manusia memiliki kemampuan untuk membentuk wawasan dunia.

Pembentukan wawasan dunia dapat hanya dapat dilakukan oleh manusia dengan potensi adikodrai yaitu akal. Dengan akal serta kemampuan yang dimiliki, manusia dapat meliterasi dunia dengan memanfaatkan sumber-sumber pengetahuan yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan badan bahasa untuk meningkatkan dan mengembangkan dunia literasi di Indonesia adalah melalui pemanfaatan kamus (leksikografi). Pemanfaatan kamus tentu saja akan sangat membantu tumbuh kembangnya dunia literasi di tanah air. Pemanfaatan kamus dalam perkembangan literasi akan memperkaya kemampuan kebahasaan serta menambah bank-bank kosa kata bahasa Indonesia yang dimiliki masyarakat penuturnya (masyarakat bahasa). Uapaya yang dilakukan badan bahasa ini tentu saja akan memperindah gong literasi yang telah bergema di pelosok-pelosok tanah air beberapa tahun terakhir.

Sudah menjadi suatu keharusan bagi dunia pendidikan dan juga Bandan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, bahwa perkembangan literasi mesti didukung dengan berbagai macam cara serta suplay bahan-bahan bacaan serta kamus sebagai sumber rujukan serta penyedia informasi. Dalam upaya itu, perlu juga dicatat bahwa kegiatan Seminar Leksikorafi Indonesia 2019 dengan tema “Leksikografi dan Literasi”  yang dilakukan oleh Badan Bahasa ini juga harus mempertimbangkan beberapa aspek. 

Pertama, harus dan mesti ada ketersediaan kamus-kamus cetak untuk daerah-daerah komunal seperti di Indonesia bagian timur yang belum terjamah oleh jarinan komunikasi, karena kita tahu bahwa tahun 2018 lalu, Badan Bahasa melakukan Seminar Leksikografi Indonesia (SLI) 2018 yang salah satu tujuannya adalah membuat kamus versi daring dengan pertimbangan akan mengurangi penebangan pohon karena nirkertas. 

Aspek ini perlu dipertimbangkan secara khusus oleh badan bahasa dalam upaya meningkatkan dunia literasi karena kita tahu, bahwa kesulitan jaringan akan mempersulit akses KBBI versi daring. Kedua, lembaga pendidikan di Indonesia pada umumnya telah melarang siswa untuk menggunakan gejet. Hal ini tentu saja akan mempersulit pemanfaatan kamus (versi daring) sebagai sumber rujukan serta penyedia informasi. Belum lagi ditambah dengan tersedianya feacture-feactur aplikasi yang terbarukan yang lebih menarik minat siswa dibandingka dibandingka dengan KBBI versi daring (dalam jaringan).

Oleh karena itu, untuk mendukung peningkatan literasi dengan pemanfaatan kamus sebagai penyedia informasi dan ilmu pengetahuan sekaligus sebagai rujukan serta alat untuk melestarikan bahasa, maka Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan dalam hal ini praktisi Leksikografer serta akademisi untuk menyusun rancangan dalam peningkatan kuantitas dan kualitas kamus peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui Gerakan Literasi Nasional (GLN) melalui pemanfaatan KBBI dengan mempertimbangkan beberapa aspek dalam dunia pendidikan serta pengunaan jaringan komunikasi secara merata di seluruh daerah di Indonesia agar mempercepat tumbuhnya dunia literasi di Tanah Air.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun