Mohon tunggu...
jois efendi
jois efendi Mohon Tunggu... Administrasi - nice and unpredictable person

Just me... That's all...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Ananta", Pribadi Antara

9 Mei 2018   13:43 Diperbarui: 9 Mei 2018   13:51 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Ananta" singkat sekali untuk sebuah judul film. Film melodrama ini menarik perhatian saya, saat mengulik aplikasi di ponsel cerdas. Saya pun membaca sinopsis dan melihat trailernya dalam aplikasi tersebut. Finally, saya membeli tiket dan menontonnya. Saya selalu mempunyai alasan mengapa saya ingin menonton sebuah film. Pada akhir ulasan ini, saya akan sampaikan alasanya mengapa akhirnya memutuskan untuk menontonnya.

Tokoh utama dalam film ini adalah Tania(Michelle Ziudith), cewek spesial, cantik, memiliki imajinasi yang berbeda namun menawan, selalu mempunyai cara untuk menyampaikan imajinasinya tersebut dalam setiap goresan kuasnya. Setiap lukisannya adalah bagian dari dirinya, ketakutanya, kebahagiaannya, kesedihannya dan duniannya. Menariknya, semua anggota keluarganya tidak dapat memahami keberbedaan Tania tersebut, kecuali ayahnya.

Alih-alih untuk memberikan tempat dan dunia yang dipahami oleh anak gadisnya tersebut, ayah Tania memberikan kepadanya sebuah tempat khusus untuknya. Di pavilium tersebut, Tania menghabiskan waktunya untuk menuangkan semua imajinasinya, tanpa harus terganggu oleh ibu dan kedua kakaknya. Dunia Tania begitu menarik baginya apalagi ayahnya mendukungnya. 

Hingga pada saat Tania kehilangan sosok ayahnya, yang meninggal karena kecelakaan, dunia seperti menjadi begitu kelabu dan sempit. Tentu saja, ini berdampak pada temperamen dan cara Tania berkomunikasi dengan orang lain, rasa amannya telah direnggut darinya. Ibu dan kakaknya pun mengalami kesulitan untuk dapat berkomunikasi dengannya, hanya Bi Eha (Asri Welas) yang bisa memberikan goresan senyum Tania dengan nasi kerak buatannya.

Hingga, tidak tahu dari dunia bagian mana, hadirlah Ananta (Fero Walandouw) dalam kehidupan Tania. Yang pertemuannya diawali dengan sebuah percakapan yang sederhana, namun sangat mengena di bagian terdalam hati dan pikiran Tania. Selanjutnya, menjadi rentetan cerita dan peristiwa yang manis dan dieksplorasi dengan apik, sederhana namun mewakili alasan mengapa keduanya seperti tidak bisa dipisahkan lagi.

Tania dengan temperamen dan dunianya sendiri. Sementara, Ananta mencoba memahami, mengerti dan menolong Tania untuk menemukan dunianya berbeda namun menawan tersebut. Usaha-usaha Ananta tersebut membawa hasil yang mengembirakan sekaligus meninggalkan perih dalam hatinya. Dia menyadari siapa dirinya, dia sudah berjanji dan hanya berusaha untuk memenuhi janjinya tersebut, tidak kurang namun mungkin dia bisa lebih bahkan bisa mengambil sisanya, seandainya dia bisa.

Dalam usahanya ini, Ananta memperkenalkan Pierre (Nino Fernandez) ke Tania, cowok berdarah indo perancis, tampan, dengan niat membuat Tania bahagia. Usahanya ini membawa nuansa lain dalam hati Tania, sampai dia menyadari bahwa goresan kuas tersebut menggambar rasa yang disebut oleh kebanyakan pasangan laki-laki dan wanita sebagai cinta. Itu memang menjadi bagian dari usaha Ananta, namun tanpa sepengetahuan Peere. Goresan-demi goresan pun tergambarkan dengan manis dalam film ini, bagaimana dunia Tania mendapatkan warna yang sebelumnya belum pernah di goreskan di kanvasnya.

Tania, menggambar bunga yang indah, sementara Ananta membuat gambaran kupu-kupu dalam benaknya. Tania yang ada dalam hidupnya tidak lama lagi akan menjadi kupu-kupu yang terlahir dari kepompongnya, dunianya. Ananta bahagia sekaligus getir membenamkan rasanya pada sudut-sudut hatinya yang mungkin hanya terbaca oleh Tania. Begitulah ending film ini, memberikan porsi yang tepat pada masing-masing tokohnya, Tania, Ananta dan Pierre.

Saya ungkapkan saat ini, mengapa saya akhirnya memutuskan untuk menontonnya, sederhana saja, karena saya begitu mengasihi keberbedaan tanpa harus menghakiminya. Tania berbeda, tania berbahagia, karena ada Ananta yang berbeda dan mau melakukan perannya dengan baik, sebagai pribadi antara... lihatlah, filmnya dan saudara akan tahu maksud saya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun