Mohon tunggu...
Ayya
Ayya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Penulis yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Uang Kertas Baru Tahun 2022? Bagaimana Menurut Anda?

29 November 2022   21:30 Diperbarui: 4 Desember 2022   07:56 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangsa Indonesia telah mengeluarkan atau menerbitkan bentuk rupiah uang kertas baru pada tanggal 22 Agustus 2022. Uang kertas baru tersebut yaitu dalam bentuk pecahan Rp.100.000, Rp.50.000, Rp.20.000, Rp10.000, Rp. 5 000, Rp2.000, Rp1.000. Ketujuh pecahan uang kertas tersebut berharap masyarakat tidak terjadi kebingungan atau ragu dalam transaksi jual beli.

Apa tujuan diterbitkannya uang kertas baru tersebut? Dapat diketehui bahwa tujuan utamanya yaitu memberikan kemudahan untuk dikenali, aman digunakan serta sulit dipalsukan sehingga uang rupiah tersebut dapat dipercaya. Terbitnya uang kertas bukan berarti uang kertas lama tidak berlaku lagi, melainkan tetap berlaku sampai ada informasi lanjut dari Bank Indonesia.

 Perubahan yang dilakukan bank Indonesia untuk uang kertas sekarang ini apabila diterawangkan maka, angka 0 yang berjumlah 3 tidak terlihat.

Dengan terjadinya berulang-ulang perubahan pada uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia bukan berarti akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Indonesia. Keadaan ini dapat kita rasakan perubahan yang terjadi di mana uang kertas Rp100.000, Rp.20.000, Rp10.000 dengan model yang selalu berubah-ubah dan tidak diikuti oleh perubahan ekonomi Indonesia, akan tetapi hanya memberikan penghargaan pada pahlawan.

Perubahan mata uang hanya sekedar memberi penghargaan pada pahlawan atau memperingati hari kemerdekaan seperti mata uang Rp.75.000 sangatlah relevan karena banyak cara lain untuk memberikan penghargaan pada pahlawan.

Permasalahan lainnya adalah akan mengeluarkan uang negara yang banyak untuk mencetak uang baru tersebut. Permasalahan akan terus berlanjut sehingga pemerintah nantinya akan mengalami penambahan utang. Akhirnya utang Indonesia tidak akan pernah lunas.

Begitulah permasalahan utang bukan hanya sebab pinjaman saja akan tetapi Indonesia membuat utang sendiri. hutang akan selalu bertambah dengan selalu melakukan perubahan yang tidak penting. Hanya kepentingan sepihak menyampingkan kepentingan bangsa.

Perubahan uang kertas dari sisi positifnya tidak ada sama sekali karena adanya kenaikan perekonomian Indonesia. Indonesia hanya penuh dengan hutang yang selalu bertambah. Indonesia hanya selalu menciptakan suatu karya akan tetapi memerlukan utang lagi.

Setiap adanya perubahan dari sisi mana saja selalu memerlukan pinjaman utang ke negara lain. Bukan menciptakan suatu dari Indonesia yang tidak butuh utang lagi. Bukan juga perubahan uang kertas yang untuk saat ini tidak diperlukan.

Dapat disimpulkan dari terbitnya uang kertas baru ini yaitu hanyalah memberikan perubahan bentuk dari uang bukan perubahan ekonomi. Begitu juga terbitnya uang baru mengakibatkan kebingungan dan keraguan pada masyarakat Indonesia. Akibatnya menghambur-hamburkan uang negara karena harus mencetak uang yang sangat banyak.

Oleh sebab itu, kita sebagai rakyat Indonesia harus cerdas dalam berpikir mana yang harus didahulukan. Dalam kondisi sekarang ini yang utang sangat tinggi, mestinya pemerintah jangan mengharapkan penghormatan atau sanjungan manapun. Apabila menghormati pahlawan, banyak cara lain pemerintah dan rakyat Indonesia melakukan tanpa menginginkan untuk menambah utang negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun