Mohon tunggu...
Alya Syafira
Alya Syafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Nature

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH DALAM SEKTOR PERTANIAN PADA KAWASAN KABUPATEN LUMAJANG

6 Mei 2021   23:50 Diperbarui: 7 Mei 2021   11:00 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pembangunan Sektor Pertanian Dalam Ekonomi Daerah

Dalam membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk perkembangan pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah dan menciptakan lapangan kerja baru merupakan salah satu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dalam melakukan pembangunan ekonomi daerah.

Perekonomian dapat dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkembangan jika tingkat kegiatan ekonomi yang telah dicapai lebih tinggi dari waktu sebelumnya. Maka jika jumlah barang dan jasa secara fisik yang dihasilkan perekonomian tersebut akan bertambah besar pada tiap tahun berikutnya dapat diasumsikan sebagai daerah yang berkembang.

Pada pelaksanaan pembangunan, salah satu tujuan bagi negara berkembang yaitu pertumbuhan yang meningkat. Pertumbuhan yang terjadi dalam suatu periode akan berkaitan dengan dengan masing-masing sektor atau subsektor yang ikut dalam membentuk nilai tambah pada perekonomian suatu daerah. Namun pada saat mengalami peningkatan pada pertumbuhan ekonomi tentu masih menimbulkan permasalahan pada pembangunan suatu daerah. Salah satu upaya dalam menjelaskan kebijaksanaan pembangunan ekonomi disuatu daerah, dibutuhkan suatu kawasan andalan yang dapat berorientasi untuk mengembangkan potensi suatu daerah. Kawasan andalan merupakan kawasan yang mampu menjadi penggerak perekonomian suatu wilayah, yang memiliki kriteria sebagai kawasan yang dapat dengan cepat tumbuh dibandingkan dengan kawasan lain dalam suatu provinsi atau kabupaten, yang mempunyai hubungan ekonomi dengan daerah sekitar dan mempunyai sektor basis

Permasalahan Sektor Pertanian Kabupaten Lumajang

Pada Kabupaten Lumajang sektor pertanian menjadi sektor basis yang  perlu diolah dengan cara menganalisis dalam mencari strategi efektif untuk mendorong tercapainya peningkatan pertumbuhan yang relatif stabil. Analisis yang dilakukan seperti dengan mengidentifikasi terhadap faktor yang ada dalam kawasan Kabupaten Lumajang khususnya dalam sektor pertanian. Identifikasi faktor-faktor sektor pertanian didapat berdasarkan data dan informasi dari beberapa lembaga terkait yang kemudian diolah. Dari hasil data yang sudah diolah tadi, ada beberapa permasalahan dalam Kabupaten Lumajang yang salah satunya mayoritas permasalahannya adalah kurang optimalnya fungsi dan peran kelembagaan penyuluhan sektor pertanian serta kurangnya pengetahuan dan kompetensi petani.

Salah satu upaya untuk yang dapat dilakukan untuk menjelaskan kebijaksanaan pembangunan ekonomi ditingkat daerah, maka dibutuhkan suatu strategi yang dapat berorientasi untuk mengembangkan potensi suatu daerah. Strategi yang dapat diterapkan pada kawasan ini dengan melakukan pengembangan sektor pertanian sebagai sektor basis adalah mengoptimalkan jumlah sumber daya manusia yang melimpah dan terdapat lahan yang luas dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK secara baik dan benar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik kualitas maupun kuantitas. Dengan adanya sarana dan kelembagaan penyuluhan serta tersedianya peraturan perundang-undangan yang mengatur ketahanan sektor pertanian diharapkan mampu mendorong minat masyarakat dan mengoptimalkan pangsa pasar hasil pertanian.

Referensi

Azahari, Azril. Pembangunan Sumberdaya Manusia Dan Indeks Pembangunan Manusia Sektor Pertanian. 2017.  Jurna Ekonomi dan Bisnis Indonesia. 15(1) : 56 -- 69.

Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: Andi Offset.

Malik, Mochammad K., S. Wahyuni., dan J. Widodo. 2018. Sistem Bagi Hasil Petani Penyakap Di Desa Krai Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 12(1) : 26-33. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun