Mohon tunggu...
Alya Surya Rizkia
Alya Surya Rizkia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

PE18-FPEB

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Tematik UPI 2021: Dampak Pandemi COVID-19 di Bidang Pendidikan

30 Juli 2021   20:30 Diperbarui: 30 Juli 2021   21:09 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi COVID-19 adalah musibah yang melanda dunia. Negara Indonesia pun menjadi korban dari adanya musibah pandemi ini. Banyak dampak dari adanya pandemi ini, salah satunya yaitu di bidang pendidikan. Pemerintah Indonesia harus mengambil keputusan yang pahit dengan menutup sekolah untuk mengurangi penyebaran virus ini dan untuk menyelamatkan hidup masyarakatnya. 

Namun dengan hadirnya wabah COVID-19 yang sangat mendadak, maka dunia pendidikan Indonesia perlu mengikuti alur yang sekiranya dapat menolong kondisi sekolah dalam keadaan darurat dengan diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau biasa disebut pembelajaran daring. Banyak masalah yang menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring diantaranya adalah:

  1. Keterbatasan penguasaan teknologi informasi oleh guru dan siswa

Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, begitu pun dengan siswa. Kendala teknologi informasi membatasi mereka dalam menggunakan media daring.

2.  Sarana dan prasarana yang kurang memadai

Tidak sepenuhnya guru dan siswa memiliki sarana dan prasarana yang memadai, karena perangkat pendukung teknologi yang harganya tidak murah dan tidak mampu untuk membelinya,

3.  Akses internet yang terbatas.

Jaringan internet yang masih belum merata di pelosok negeri membuat segelintir guru dan siswa tidak dapat menikmatinya. Posisi tempat tinggal pun menentukan baik atau tidaknya jaringan internet yang di dapatkan, seperti orang yang tinggal di wilayah pegunungan itu akan kesulitan mendapatkan akses internet ketimbang orang yang tinggal di wilayah perkotaan.  

Tidak banyak yang menyadari bahwa dari pembelajaran daring ini akan berdampak pada penilaian siswa. Guru selain mentransfer ilmu juga mendidik karakter dan dapat menilainya secara langsung dengan bertatap muka dikelas, akan tetapi pada pembelajaran daring ini guru lebih sulit untuk melakukannya. Karena pembelajaran dilakukan dirumah masing-masing, maka yang lebih mengetahui karakter dari siswa itu sendiri adalah orangtuanya dirumah. 

Terlepas dari pendidikan karakter, guru juga kebingungan untuk menilai sejauh mana siswa dapat memahami materi yang disampaikan. Ketika diberi tugas mungkin masih bisa melihat jawaban dari sumber bacaan seperti buku atau internet untuk berlatih memeperdalam materi yang sudah diajarkan. Akan tetapi saat ujian berlangsung yang biasanya siswa itu diwajibkan mengerjakan soal ujian secara individu dan berdasarkan pemahaman juga kejujuran, lain halnya yang terjadi saat pembelajaran daring ini. Guru tidak dapat memastikan apakah siswa itu mengerjakan soal ujian dengan yang semestinya atau tidak.

Dari banyaknya kendala dan kerugian karena pembelajaran daring ini, ada beberapa langkah yang strategis dan solusi dalam penanganan dampak COVID-19 pada dunia pendidikan, tentunya wajib dilakukan oleh semua steakholders pendidikan diantaranya yaitu:

1.  Pemerintah

Peran pemerintah sangat penting dan fundamental. Alokasi anggaran yang sudah diputuskan oleh Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang refocussing kegiatan, relokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan COVID-19.

2.  Orang Tua

Peran orang tua sebagai pendidik utama di rumah harus dilakukan sebagaimana mestinya dengan selalu membimbing anaknya dalam hal apapun terutama pada saat belajar walaupun dilakukan secara daring.

3.  Guru

Sebagai seorang guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran online selama pandemi ini. Guru bukan hanya memposisikan sebagai pentransfer ilmu, tetapi tetap saja mengutamakan ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

4.  Sekolah

Sudah kita ketahui bahwa sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus bersiaga memfasilitasi perubahan apapun menyangkut pendidikan siswanya. Program-program pendidikan yang dilakukan sekolah harus disampaikan kepada siswa, terlebih dengan memanfaatkan teknologi yang sudah semakin canggih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun