Pada hari-hari terakhir menjelang 10 Desember akhirnya muncul surat yang merubah aksi mogok massal menjadi aksi unjuk rasa saja, yang dipusatkan di Bundaran HI. Hi hi hi takut ya.
Di Era pak Jokowi ini penanganan terhadap aksi buruh sudah mulai terlihat tegas, kalau tahun 2012 era SBY buruh nutup tol dibiarkan saja sampai memacetkan jalan dan bahkan ada ibu-ibu harus lahiran di mobil.
Di era Jokowi ini polisi lebih tegas dengan berani merebut kunci mobil komando demo yang akan menutup jalan tol dan berani bentrok dengan provokator demo. Salut buat pak Polisi era Jokowi.
Udah pernah ikutan demo buruh ? Yang katanya buruh kaum tertindas itu pada demo naik sepeda motor dan mobil. Malah banyak juga naik sepeda motor Ninja atau CBR yang harga di kisaran 30 jutaan. Lha pak HRD aja mikir mau beli moge kayak gitu, kagak nyampe-nyampe cicilannya.
Selain itu juga rata-rata demo buruh menggunakan kaos seragam yang disablon khusus untuk demo itu. Perginya juga sewa bus ke daerah Bundaran HI, yang pastinya nggak murah. Saat demo juga tampak full pedagan jalanan jajakan makanan, minuman, topi sampai souvenir demo seperti kaos, topi, handuk, kacamata hitam, pin yang bertuliskan logo-logo Serikat Pekerja seperti SPSI dan SPMI.
Tertindas dari mane ye ?
Lagi-lagi koplak.
Kenyataannya, apakah buruh kaum tertindas ?
Seharusnya bersyukur bahwa buruh yang lebih layak disebut bekerja, mereka masih bisa mendapatkan pekerjaan, masih ada yang menanggung makan siang mereka, masih ada yang menanggung biaya jika mereka sakit apalagi ada BPJS. masih ada yang membayar lembur mereka sesuai ketentuan pemerintah. Jangan salah saudara-saudara, upah lembur yang diterima oleh buruh itu nggak murah lho, makanya ada buruh yang bisa demo naik CBR atau Kawasaki Ninja yang dibeli dari hasil lembur aja.
Bandingkan dengan saudara-saudara kita yang harus menantang bahaya mencari ikan di laut, tanpa jaminan kesehatan, tanpa lembur dan tunjangan transport. Bayangkan saudara-saudara kita yang harus banting tulang jualan sayur di pasar induk. Boro-boro mikir lembur, mikirin sayur kagak laku kejual aja udah pusing. Nggak kerja ya nggak dapat uang. Lha buruh, demo aja masih dapat gaji. Lagi-lagi Koplak.
Demo buruh mulai marak lima tahun belakangan ini, yaitu sekitar tahun 2010. Puncak kesuksesannya adalah saat berhasill menutup tol Bekasi pada tahun 2012 yang melumpuhkan arus lalu lintas sampai ke Bandung lebih dari lima jam.
Koplak lagi, koplak lagi.