"Seseorang itu sudah cukup dikatakan sebagai pendosa jika ia menelantarkan orang-orang yang menjadi tanggungannya" (HR. Ahmad no.6842, dishahihkan Syu'aib Al Arnauth). Hadis ini menguatkan bahwa Islam tidak senang dengan orang yang bermalas-malasan.
Keempat, disaat sangat lapar karena tidak makan sahur kadar glukosa dalam darah seseorang mengalami penurunan. Inilah salah satu penyebab menjadikan tubuh terasa lemas.Â
Pada kondisi kesehatan tertentu seseorang bisa mengalami hipoglikemia (penurunan kadar gula) sampai dibawah normal pada saat lapar. Sering terjadi pada penderita Diabetus Melitus. Hipoglikemia ditandai dengan tubuh lemas, pusing (kepala terasa ringan),keringat berlebih, bisa sampai pingsan.
Itulah beberapa hal yang bisa saja terjadi bila tidak makan sahur.
Tetapi kita tetap harus berprasangka baik pada Allah. Jika suatu saat terpaksa tidak bisa bangun untuk makan sahur, tetapi masih ada sedikit waktu tersisa untuk minum seteguk air, maka minumlah. Bismillah dengan pertolongan Allah walaupun hanya dengan seteguk air ini, tetap bisa kuat melaksanakan puasa.
Ulasan di atas adalah beberapa akibat jika tidak makan sahur.
Lalu apakah efek samping positif dari makan sahur?Â
Karena pentingnya ibadah makan sahur ini, berikut adalah pengaruh positif jika makan sahur :
Pertama, mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Sebagaimana disebutkan di atas bahwa makan sahur adalah termasuk ibadah yang disunahkan.
Kedua, tubuh akan lebih kuat karena makanan sebagai sumber energi tercukupi untuk proses metabolisme tubuh sendiri. Oleh karenanya tubuh bisa melakukan banyak aktifitas dalam kondisi baik dan bugar.
Ketiga, kulit badan terlihat lebih segar dan kencang karena cairan tubuh tercukupi dengan makan dan minum yang cukup saat sahur.