Mohon tunggu...
alvinna catur
alvinna catur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis merupakan salah satu kegiatan yang saya sukai

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengungkap Aspek Peristiwa Ontologi: Kontribusinya terhadap Kesadaran Literasi di Era Digital dalam Konteks Hubungan Internasional

1 Juni 2023   13:27 Diperbarui: 2 Juni 2023   16:20 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apakah selama ini kita menyadari bahwa dunia internasional telah mengalami perubahan yang signifikan dengan munculnya era digital? Jawabannya adalah iya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita memperoleh dan menyebarkan informasi, serta berinteraksi dalam konteks hubungan internasional. Terdapat peristiwa ontologi yang berkaitan dengan peran dalam memantapkan kesadaran literasi pada era digital dan  melibatkan beberapa aspek.
 
Sebelum membahas beberapa aspek dalam peristiwa ontologi ini, kita terlebih dahulu harus memahami pengertian dari filsafat, cabang dari filsafat ilmu yaitu ontologi sendiri, dan ilmu hubungan internasional. Karena setelah memahami arti ketiga hal tersebut diharapkan dapat membantu kita untuk lebih mendalami aspek dalam peristiwa ontologi mengenai kesadaran literasi di era digital ini
 
Pertama apakah itu filsafat?
Filsafat merupakan bahasa yang berasal dari kata Yunani "philo" dan "sophia" yang berarti pengetahuan atau kebijaksanaan. Filsafat dapat diartikan sebagai "cinta kebijaksanaan" atau "cinta kebenaran".  Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat eksistensial dalam artian adalah hubungan sangat erat dengan kehidupan manusia sehari- hari.

Dapat dikatakan bahwa filsafat merupakan motor penggerak di kehidupan sehari-hari sebagai individu maupun sebagai manusia kolektif dalam bentuk suatu masyarakat atau bangsa. Sebagai bagian dari filosofi hidup, orang selalu memikirkan hal yang paling penting dan utama sebelum mengambil keputusan perilaku apapun.

Hal yang akan kita pahami selanjutnya adalah ontologi, ontologi merupakan salah satu cabang utama dalam filsafat yang terdiri dari dua suku kata yakni otnos dan logos. Otnos  berarti sesuatu yang berwujud dan logos berarti ilmu. Jadi ontologi dapat diartikan sebagai ilmu teori tentang wujud hakikat yang ada. Dengan kata lain, ontologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud (yang ada) dengan berdasarkan logika yang ada.

Terakhir adalah membahas tentang pengertian ilmu hubungan internasional. Ilmu hubungan internasional adalah ilmu yang ditujukan untuk saling mengerti diantara negara-negara dunia internasional dan membangun perdamaian dunia. Karena hubungan internasional kontemporer terdiri dari banyak elemen yang saling berhubungan secara kompleks, maka perlu memiliki perspektif yang luas ketika menjelaskan masalah yang saling berhubungan dari kompleks ini.

Setelah kita membahas ketiga pengertian diatas, terdapat relevansi antara ketiganya. Relevansi antara filsafat, cabang ontologi dan hubungan internasional dapat dipahami dengan memahami masing-masing sub bidang dan hubungannya satu sama lain. Beberapa hal penting terkait relevansi ketiganya antara lain, relevansi antara filsafat dan ilmu hubungan internasional yang terletak pada penerapan konsep-konsep filsafat untuk memahami fenomena hubungan internasional secara lebih mendalam.

Konsep etika, hukum, dan kebenaran dalam filsafat dapat diterapkan pada analisis aktivitas negara, kebijakan luar negeri, atau interaksi antar aktor internasional. Selain itu, filsafat juga memberikan kerangka untuk memahami asumsi teoritis yang melandasi ilmu hubungan internasional, seperti realisme, liberalisme, atau konstruktivisme.
 
Selanjutnya, dari relevansi antara filsafat dan ontologi terletak pada pemahaman tentang aspek-aspek mendasar tentang kenyataan dan eksistensi yang dapat mempengaruhi pemahaman kita terhadap dunia. Filsafat, termasuk filsafat ontologis, memberikan kerangka konseptual dan metodologis untuk mempertanyakan keberadaan entitas dalam konteks hubungan internasional. Pertanyaan ontologis seperti "negara", "kekuasaan", atau "identitas nasional" dapat memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang realitas hubungan internasional.

Dengan demikian filsafat dan ontologi dapat memberikan kerangka kerja dan alat analisis yang diperlukan untuk pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena hubungan internasional, termasuk pertanyaan tentang kebenaran, etika, keadilan, dan aspek fundamental dari keberadaan.
 
Setelah membahas relevansi antara ketiganya, selanjutnya kita akan membahas beberapa aspek tersebut. Dalam konteks Hubungan Internasional, peristiwa ontologi yang berkaitan dengan peran dalam memantapkan kesadaran literasi pada era digital mungkin melibatkan beberapa aspek. Pertama, perubahan dalam komunikasi internasional dengan era digital yang telah mengubah gaya komunikasi internasional dengan media sosial, platform berita online, dan teknologi komunikasi lainnya.

Peristiwa ontologis adalah perubahan cara negara dalam berkomunikasi dan berinteraksi di dunia digital. Ini memengaruhi cara diplomasi, hubungan diplomatik, dan diplomasi publik dipraktikkan. Negara perlu memahami perubahan ini dan mengembangkan kesadaran literasi digital yang kuat untuk memahami, mengevaluasi, dan bertindak atas informasi yang disebarluaskan pada platform digital.
 
Lalu yang kedua, ada penyebaran propaganda dan disinformasi dimana di era digital, menyebarkan propaganda dan media informasi lebih mudah dan cepat. Kelompok negara dan non-negara dapat menggunakan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan cerita yang sesuai dengan minat mereka. Ontologi ini menyoroti pentingnya kesadaran literasi digital dalam mengidentifikasi, menganalisis dan mengkritisi informasi yang tidak akurat atau yang bisa mempengaruhi persepsi politik internasional.
 
Ketiga, peran teknologi dalam konflik dan keamanan internasional yaitu perkembangan teknologi digital juga berimplikasi pada konflik dan keamanan internasional. Perang dunia maya dan serangan dunia maya dapat menimbulkan ancaman serius bagi negara. Peristiwa ontologis terkait adalah peran teknologi digital dalam menciptakan celah keamanan dan tantangan baru yang membutuhkan kesadaran literasi digital untuk melindungi kepentingan nasional dan mengatasi ancaman tersebut.
 
Dan yang terakhir adalah diplomasi digital tentang penggunaan platform digital dan alat komunikasi untuk memfasilitasi dialog, diplomasi publik, dan kerja sama antar negara. Peristiwa yang berkaitan dengan ontologi adalah perubahan diplomasi era digital. Negara perlu mengembangkan keterampilan digital yang memadai untuk terlibat dalam diplomasi digital, membangun hubungan, dan mempengaruhi opini publik di dunia digital.
 
Nah itu dia beberapa aspek peristiwa ontologi hubungan internasional terkait dengan kesadaran literasi di era digital menekankan pentingnya memahami perubahan realitas politik dan komunikatif yang disebabkan oleh teknologi digital. Menghadapi tantangan dan peluang era digital, negara dan aktor internasional harus mengembangkan kesadaran literasi digital yang kuat untuk beradaptasi, melindungi kepentingan mereka, dan berpartisipasi secara efektif dalam sistem hubungan internasional yang semakin terhubung secara digital.

Untuk penjelasan yang lebih jelas, teman-teman dapat melihat link video penjelasan dibawah ini:

 


Referensi:
Adib, Mohammad. 2010. "Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan, Edisi ke 2, Cetakan I." Yogyakarta: Pustaka Pelajar xxv + 280 hal.
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun