Semester ini telah usai, dan berganti dengan semester yang akan datang. Harapan yang bar uterus terfikirkan, tapi cerita lama tak pernah hilang dalam benak dan momen-momen yang masih sering terulang. Jujur aku bosan. Bosan dengan apa yang terus ternantikan di hari esok.
di suatu saat, aku mendapatkan sebuah ucapan yang tak pantas, Ucapan yang menyakitkan. Diri ku di hina, di caci maki, di jauhi teman, dan di kucilkan. Ketika ingin berteman, berkumpul dengan yang lain. Aku harus bertingkah seperti budak, kiasan yang kasar bagiku. Tapi memang sebutan itu yang menyiratkan.
Masih sama aku masih menangis, aku belum kuat, dan aku tambah cengeng. Aku membiasakan berbohong dan sembunyi di balik tas ransel ku. Aku membuka tas, dan menyelipkan kepalaku ke dalamnya. Aku pura-pura tidur, tapi sejujurnya aku menangis dengan mata tertutup.
Teman bertanya;
" kamu sedang apa?"
"kenapa mata kamu memerah,?"
"apakah kamu sedang menangis tadi?"
Inilah pertanyaan mereka padaku, dan aku hanya menjawab;
" Tidak sedang apa-apa, hanya ingin tidur dengan tenang"