Mohon tunggu...
Alvi Anugerah
Alvi Anugerah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis jika sedang menggebu-gebu

Humaniora Universal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pejabat On Vacation

2 Desember 2014   01:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:18 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siaran televisi di republik ini punya acara baru yang diputar dalam waktu-waktu tertentu. Acara yang menampilkan seseorang yang (seringnya) pejabat, atau biasanya koleganya para pejabat, pokoknya orang-orang yang dekat dengan pejabat, itu turun dari mobil mewah di depan lobi gedung yang cukup menjulang dan terdapat tulisan KPK di bagian atas gedungnya, berjalan dengan langkah yang variatif, kadang pelan, kadang cepat, tergantung jumlah para pemegang lensa kamera yang menjepret muka sumringahnya. Iya. Terkadang muka para pejabat atau kolega pejabat atau orang-orang yang dekat dengan pejabat itu sumringah, atau minimal mengatur muka dengan raut senyum yang sok serius. Terkadang malah mereka memasang paras santai, seakan mereka yakin apa yang mereka alami juga dialami oleh pejabat-pejabat lain. Jadi terlalu berlebihan jika memasang muka tegang.
Acara berlanjut ke segmen ruang tunggu, segmen dimana para pejabat dan orang-orang dekatnya itu duduk menunggu di ruang tunggu. Dalam segmen ini para pemegang lensa kamera berlomba-lomba untuk mendapatkan gambar terbaik ekspresi komuk si pejabat tadi tatkala duduk menunggu di ruang tunggu. Momen zoom in zoom out kamera terjadi disana. Dan hasilnya adalah para awak kamera tadi mendapatkan gambar yang bervariasi. Ada pejabat yang mengalihkan rasa deg-degannya dengan membaca koran, ada yang bermain gadget, ada yang ngobrol dengan kuasa hukumnya, dan tindak tanduk lainnya. Pokoknya, semua kelakuannya itu adalah upaya bagaimana tidak terlihat gagap ketika pertanyaan penyidik di dalam mulai datang menyergap.
Segmen terakhir adalah segmen paling seru. Karena si pejabat atau orang-orang yang dekat dengan pejabat ini akhirnya mengeluarkan suara, di segmen yang dinamakan “Senyum-senyum sambil tanya jawab”. Mengapa dinamakan senyum-senyum? Karena sehabis menerima berondongan pertanyaan dari proses penyidikan, si pejabat itu tetap bisa keluar sembari memasang senyum. Tak jarang juga yang memasang senyum lebar, jenis senyum lebar mereka hampir bisa dikategorkan sebagai ekspresi ketawa, bukan ekspresi senyum, karena tidak nalar jika senyum selebar itu.
Harusnya publik penasaran, sebenarnya pertanyaan seperti apa yang dilontarkan penyidik kepada pejabat tadi yang membuat si pejabat tetap bisa keep smile sampai acara reality Show tersebut berakhir. Atau jangan-jangan pejabat ini dilatih untuk sadar kamera, karena ini kan bukan sembarang acara, ini reality show, tidak hanya artis saja yang boleh sadar kamera, pejabat pun iya. Jadi hematnya, mungkin ada perbedaan dari para pelaku-pelaku kejahatan lain seperti gembong narkoba, PSK, pelaku pemerkosaan, perampokan, dan lain-lain yang menutup mukanya tatkala sorot kamera menghujam muka. Para pejabat tersebut tidak elok berlaku demikian. Karena mereka sedang berada di dalam acara reality show. Jika orang biasa yang kemudian jadi terkenal karena memainkan film dinamakan aktor, lain dengan pejabat. Pejabat yang terkenal karena memainkan sesuatu dan masuk acara realitiy show ini, berganti status jadi koruptor. (Orang biasa>>aktor; pejabat>>koruptor).
Ada lagi yang unik. Tidak hanya artis yang mampu sombong menampilkan baju-baju fashionable yang kemudian jadi trendsetter di tengah masyarakat, para pejabat ini pun juga demikian. Mereka masuk gedung dengan menggunakan baju rapih bin necis, keluar dari proses penyidikan, ujug-ujug baju rapih necis yang mereka pakai tadi sudah terbalut rapih dengan kemeja panjang putih (seperti kemeja dinas dokter) beserta tulisan KPK yang tersemat di dada.

Belakangan ini kemeja putih yang rutin dipakaikan kepada pejabat tersebut diganti dengan model yang lebih trendi, yakni rompi berwarna oranye yang lebih mirip dengan rompi petugas parkir yang biasa bekerja di bahu jalan. Mungkinkah ada persamaan semiotik antara tukang parkir dengan para pejabat tersebut? Entah.
Yang jelas, para pejabat yang kemudian (kebanyakan) beralih status menjadi koruptor setelah melewati proses syuting vacation di gedung KPK tadi merupakan sebuah tontonan unik nan menarik yang bagus dibungkus dalam sebuah reality show bernama “PEJABAT ON VACATION.” Semoga menghibur pemirsa di rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun