Review Buku "Ilmu Filsafat dan Agama"

REVIEW BUKU

Oleh : Alvian Izzul Fikri

Judul                           : Ilmu, Filsafat & Agama      
Pengarang                   : Endang Saifuddin Anshari
Penerbit                       : PT. BINA ILMU
Tahun Terbit               : 1987
Jumlah Halaman         : 208   

            "Pengetahuan itu berasal dari Ilmu, Filsafat, dan Agama" itulah perkataan dosen saya pada pertemuan yang ketiga dalam mata kuliah filsafat. Dimana saya dan teman-teman mahasiswa diberikan keterangan tentangnya secara sederhana sehingga kami bisa memahaminya walaupun masih pemahaman yang belum sempurna. Maka dari itu dosen saya memberikan tugas kepada mahasiswa agar membaca serat meriview buku yang berjudul " Ilmu, filsafat dan Agama" yang ditulis oleh H. Endang Saifuddin Anshori, M.A

            Buku " Ilmu,Filsafat, dan Agama" karya Endang Saifuddin Anshori mencoba mengupas tuntas bagaimana kita memandang filsafat secara apik dan sederhana agar mudah dipahami pembaca. Utamanya bagi mahasiswa baru, karena mereka belum mengenal sama sekali tentang dunia pemikiran filsafat ketika duduk di bangku SMA. Buku ini terbagi menjadi enam bagian yang secara garis besar membahas tentang manusia, ilmu pengetahuan, filsafat, agama, kepercayaan, dan yang terakhir adalah nisbah antara ilmu, filsafat dan agama .

            Pada bagian pertama buku ini menjelaskan tentang perbedaan antara manusia dengan hewan. Dengan memberikan penjelasan tentang gagasan-gagasan dan pemikiran para filsuf barat dan islam. Yang pada intinya perbedaan yang mendasar antara manusia dan hewan adalah seperti apa yang telah saya pelajari dahulu yaitu " al insanu khayawanun naatiq" yang berarti manusia adalah hewan (makhluk hidup) yang bisa berbicara. Yang pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah swt yang diberi akal untuk berfikir, bertindak dalam kehidupannya.

            Selanjutnya buku ini menjelaskan bahwasanya bmanusia adalah makhlik pencari kebenaran. "manusia adalah hewan tukang berbicara", "manusia adalah hewan yang berfikir". Manusia adalah makhluk yang ingin selalu bertanya dan suka berfikir dan mengeluarkan pendapat. Berpikir adalah bertanya, bertanya adalah mencari jawaban, mencari jawaban adalah mencari kebenaran. Contoh dari pada itu adalah manusia mencari jawaban tentang tuhan alam dan seisinya, yang pada dasarnya manusia adalah makhluk pencari kebenaran

            Teori tentang kebenaran itu terbagi menjadi 3. Pertama korespondensi tentang kebenaran, yaitu kebenaran atau keadaan benar itu berupa kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat denagan apa yang sungguh merupakan halnya atau faktanya, kedua teori tentang konsistensi tentang kebenaran yaitu kebenaran ditegakkan atas hubungan antara putusan yang bari itu dengan putusan-putusan lainnya yang teah kita ketahui dan akui kebenarannya terlebih dahulu, ketiga teori tentang pragmatis tentang kebenaran yaitu suatu proposi adalah benar sepanjang proporsi itu berlaku (works), atau memuaskan (satisfies).

            Setelah kita menghimpun dan menyusun catatan dan keterangan mengenai hal Teori Korespondensi, maupun Teori Konsistensi maupun Teori Pragmatis (tentang kebenaran), maka dari ketiga teori tersebut kita bisa menyimpulkan bahwasanya hakikat kebenaran sepanjang alam pemikiran manusia; kebenaran(yang secara mudahnya kita sebut) sebagai: lawan kesalahan, lawan kebohongan, lawan kepalsuan, lawan kekhilafan, lawan khayalan, lawan kebatilan, lawan kesesatan, dan lawan kecurangan.

            Selanjutnya buku ini membahas tentang masalah manusia, dalam kehidupan kita selalu tak pernah lepas dari yang mana masalah, yang mana permasalahan yang ada harus kita hadapi dan kita selesaikan.

            Membahas tentang ilmu pengetahuan buku ini menjelaskan bahwasanya ilmu pengetahuan adalah semacam pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, dan syarat tertentu, yaitu: sistematik, rasional, empiris, umum dan kumulatif (bersusun timbun);bahwa ilmu pengetahuan itu merupakan lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang di-studi-nya dalam ruang dan waktu sejauh jangkauan pemikiran dan penginderaan manusia.