Mohon tunggu...
Achsinul Arfin
Achsinul Arfin Mohon Tunggu... Freelancer - Suka membaca dan menulis

Suka menulis, baca buku, review buku, serta semangat belajar dalam hal literasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Indonesia Siap-siap Terima Beras Impor 200 Ton

9 Desember 2022   23:22 Diperbarui: 10 Desember 2022   00:05 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Meski Indonesia termasuk negara agraris sepertinya bukan jaminan pada ketahanan pangan. Itulah yang terlintas di benakku.

Baru saja saya membaca sebuah pemberitaan online, bisnis.com,menuliskan jika pemerintah akan melakukan impor beras sebanyak 200 ton, dengan dalih stok beras di bulog masih kuran, padahal selama beberapa tahun lalu Indonesia bisa swadaya, bahkan masih bisa surplus sehingga ekspor ke negara lain yang membutuhkan.

Sungguh sesuatu yang patut disayangkan, di Indonesia sendiri juga banyak sekali persawahan beralih fungsi sebagai perumahan siap huni. 

Di lain pihak anak-anak muda saat ini juga kurang berminat untuk bekerja menjadi petani, mereka lebih memilih merantau dan mencari pekerjaan di kota.

Tapi pada kenyataannya memang banyak sekali petani yang menjerit rugi, mulai harga panen yang rendah, mahalnya harga pupuk, dan berbagai hama yang menyerang tanaman sehingga mengakibatkan hasil dari panen tersebut keuntungannya sangat tipis, bahkan rugi.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah  bidang pertanian bisa berjaya seperti dahulu kala, sejarah mencatat apabila zaman Soeharto bidang pertanian Indonesia sangat diperhitungkan di kancah internasional.

Andaikan petani Indonesia terus diperhatikan dan terus dikawal dalam mengelola hasil sawah maupun perkebunan, bisa Jadi Indonesia akan kembali digdaya pada bidang pertanian, tidak bergantung impor dari negara lainnya.

Pemerintah Indonesia khawatir apabila stok beras di Indonesia terus menerus berkurang, apabila langkah impor tidak dilakukan akan membuat rakyat menjadi kelaparan, sebab salah satu semboyan orang jawa adalah jika belum makan nasi masih menganggap dirinya belum makan.

Harusnya tanah pertanian di Indonesia jauh lebih subur apabila dibandingkan dengan negara lain, sebab di Indonesia sendiri hanya ada dua musim yang singgah, yaitu musim panas dan musim penghujan.

Adalah sebuah sesuatu yang biasa apabila seorang petani meminta anaknya untuk bekerja di kantoran lada sebuah kota daripada harus bekerja di sawah, padahal apabila dipikir-pikir pekerjaan di sawah juga tidak kalah mulianya daripada pekerjaan yang berada di kantor, karena para petani merupakan orang-orang yang berjuang demi ketahanan pakan di Indonesia, tanpa peran serta dari mereka tentunya Indonesia akan terkena kelaparan panjang, jika tidak demikian akan selalu bergantung kepada pihak-pihak asing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun