Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspada Horned: Invasi Tawon Raksasa dan Ancaman Senyap Bagi Koloni Lebah

23 September 2025   19:30 Diperbarui: 23 September 2025   17:09 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hornet Raksasa (Vespidae) (Sumber: Natural History Museum)

Pendahuluan

Lebah madu (Apis spp.) adalah penyerbuk yang sangat penting bagi produksi pertanian dan keanekaragaman hayati. Namun, keberadaannya terancam oleh tawon Vespa atau hornet yang dikenal sangat agresif. Spesies seperti Vespa velutina (Asian hornet) dan Vespa mandarinia (giant hornet) memiliki kemampuan predasi tinggi terhadap lebah madu sehingga dapat menimbulkan dampak ekologis dan ekonomi yang signifikan (Monceau et al., 2014; PNAS, 2020).

Asal Usul dan Karakteristik Vespa

Vespa velutina berasal dari Asia dan kini menjadi spesies invasif di Eropa. Serangga ini pertama kali tercatat di Prancis pada 2004 dan dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa, menyerang koloni lebah lokal yang tidak terbiasa menghadapi predator ini (ResearchGate, 2022). Sementara itu, Vespa mandarinia yang dikenal sebagai hornet terbesar di dunia, mampu membunuh ribuan lebah madu dalam satu serangan massal berkelompok (PMC, 2024).

Dampak terhadap Koloni Lebah

Hornet biasanya menyerang dengan teknik "hawking", yaitu menunggu di depan pintu sarang untuk menangkap lebah pekerja yang kembali membawa nectar atau pollen. Serangan ini dapat mengurangi aktivitas lebah keluar sarang, menurunkan cadangan makanan, hingga melemahkan koloni (BeeAware Australia, 2023). Selain itu, hornet juga memangsa brood (larva dan pupa) yang sangat penting untuk regenerasi koloni, sehingga populasi lebah bisa berkurang drastis dalam waktu singkat (PMC, 2024).

Risiko terhadap Ekosistem dan Pertanian

Penurunan populasi lebah madu akibat serangan hornet berdampak langsung pada penurunan jasa ekosistem berupa penyerbukan. Studi menunjukkan bahwa serangan V. velutina dapat mengganggu aktivitas polinasi pada tanaman hortikultura, menurunkan hasil panen, dan menyebabkan kerugian ekonomi di sektor perlebahan. Dalam konteks global, hilangnya lebah sebagai penyerbuk berimplikasi pada ketersediaan pangan dan stabilitas ekosistem.

Temuan Genetik dan Potensi di Indonesia

Penelitian genomik terbaru terhadap V. mandarinia menunjukkan spesies ini memiliki kemampuan adaptasi tinggi dan potensi menjadi ancaman invasif jika masuk ke wilayah baru (Nature, 2024). Walaupun belum ada laporan besar tentang serangan hornet terhadap peternakan lebah di Indonesia, riset filogeografi menunjukkan bahwa garis keturunan Vespa velutina juga tercatat di Asia Tenggara, termasuk wilayah Indonesia dan Malaysia (PMC, 2025). Hal ini mengindikasikan bahwa potensi risiko tetap ada, khususnya jika perubahan iklim dan perdagangan internasional mempercepat penyebarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun