Mohon tunggu...
Abdul Latip
Abdul Latip Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Belajar sepanjang Hayat | Lecture | alatip0212@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama FEATURED

Refleksi Hardiknas: Menghayati Kembali Pemikiran Ki Hajar Dewantara

2 Mei 2019   07:45 Diperbarui: 2 Mei 2020   07:57 2256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ki Hadjar Dewantara(KOMPAS/JITET)

Ki Hajar Dewantara merupakan salah satu pahlawan nasional yang memiliki banyak jasa dan pemikiran dalam konsep pendidikan. Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara perlu senantiasa kita hayati dan terapkan dalam sistem pendidikan saat ini. 

Berikut ini beberapa pemikiran dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang perlu kita maknai dalam sistem pendidikan masa kini.

"Rakyat perlu diberi hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas sesuai kepentingan hidup kebudayaan dan kepentingan hidup kemasyarakatan" (Buku Pusara, 1940).

Pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut perlu kita hayati dan resapi kembali, karena saat ini masih banyak anak-anak Indonesia yang belum bisa mengenyam dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Saat ini pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya merata di semua wilayah, masih terdapat kesenjangan yang mencolok antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Kondisi tersebut menjadi tantangan pendidikan saat ini, pemerintah harus segera melakukan percepatan pemerataan kualitas pendidikan sehingga masyarakat bisa mendapatkan haknya akan pendidikan yang berkualitas.

"Jangan menyeragamkan hal-hal yang tidak perlu atau tidak bisa diseragamkan. Perbedaan bakat dan kehidupan anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian dan diakomodasi" (Buku Pusara, 1940).

Konsep pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara tersebut perlu menjadi perhatian bagi semua pihak yang terkait dalam pendidikan saat ini, yakni pemerintah, masyarakat dan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan.

Terkadang kita memaksakan anak-anak supaya unggul dalam semua bidang, padahal setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada anak yang unggul dalam matematika tetapi kurang dalam olahraga atau seni, ada juga anak yang unggul dalam bidang seni tetapi lemah dalam bidang eksakta.

Kondisi tersebut harus disadari dan diperhatikan oleh semua pihak sehingga setiap anak bisa berkembang dan terakomodasi sesuai dengan bakatnya. Sekolah sebagai tingkat satuan pendidikan perlu merancang kurikulum sekolah yang mengakomodasi keberagaman bakat dari setiap anak, hindari sistem yang mengarahkan pada pengakomodasian satu bakat saja tanpa memperhatikan bakat lain.

Pemerintah sebagai pemegang kebijakan pendidikan perlu merancang sistem pendidikan yang memperhatikan keberagaman bakat dengan tidak memaksakan membuat sebuah sistem pendidikan dan penilaian pendidikan yang berfokus pada satu bakat saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun