Perburuan 18 : al-sayyid jumianto
Bulan awal fitri ini aku tak sangka jelas semua masih senang hadapinya. Tanggal penuh kecerian walau ku tahu masih ada yang tidak mau "bangsa ini bahagia".
Ini tentang dendam lama dendam tentanf ideologi yang tidak ada ujung pangkalnya.
"Apakah harus ada "penghapusan massal seperti tahun 1960an terhadap golongan teroris ini?" Mas tegel menantangku.
"Seingat saya yang tidak sesuai dengan UUd 1945 dan Pancasila ya di berangus saja" jawabku padanya.
"Membuat ragu orang berusaha"gerang mas karya sang tukang kayu.
Aku diam aku bukan politikus hanya seorang guru dan tukang nulis saja tetapi apakah sanggup kita jadi seperti suriah, irak dan negeri timur tengah lainnya sementara drama Marawai krissnya tepat diujung mata kita!
Kawan ayo belajar kita pernah dijajah 350 tahun dan kita disatukan satu ideologi dan inilah yang masih di goyangkan para teroris kecil "lone wolft"Â
Aku tidak tahu  "apa yang mereka perjuangkan"sementara kekaesaran mereka sudah runtuh tak berbentuk.
Aku harap jelas negeri ini akan lebih maju dalam pola pikir dan tindak serta kita bisa bedakan pembela dan penabur kebencian ini.
Apakah kecerian itu jadi duka lara?
Apakah semua cinta jadi amarah?
Apakah kamu masih cinta negeri ini??
#perburuan18siapmemburu