Rubrik" Halo lokal" kembalinya lagi ruh  jurnalisme warga daerah
Sayyid jumianto
Tanpa saya sadari ternyata ada rubrik baru yang  bisa membuat local wisdom kita diakui di kompasiana saat ini.
 Rubrik yang dulu sepertinya pernah eksis di semua platform blog keroyokan ini seakan disadari oleh pengelola kompasiana bahwa bukan hanya rubrik-rubrik kekinian yang modern dan Jakarta sentris  yang mau di wadahi tetapi suara daerah juga semoga bisa terwakili niat baik dari para pengurus atau pengelola kompasiana saat ini patut diacungi jempol.Â
Bisa jadi kelak artikelnya dengan bahasa daerah (kalau boleh usul) sungguh bisa memperkaya informasi bahasa daerah kita.Â
Bisa jadi pembaca kompasiana tidak terkungkung dengan artikel seperti biasanya ini saya harapkan karena "laporan"keunikan setiap daerah beda lho dengan "jakarta wisdom"karena inilah kekuatan citizem jurnalisme yang sesungguhnya sebagai wadah semua orang untuk berpendapat secara dunia maya.
Halo lokal sebuah alternatif
Rubrik halo lokal bisa jadi kembali kelak ciptakan "raja-raja kecil artikel daerah" karena yang menulis tahu keadaan daerah masing-masing dan data bisa lebih akurat dan inilah kehebatan kompasiana dalam menggembalikan ranah lokal bisa di eksiskan di tingkat nasional.
 Sebab semua orang yang membaca artikel kompasiana sebenarnya sudah mendapatkan nilai lebih dari para penulis profesionel yang telah ditentukan rubrikrasinya sejak dibuatnya kompasiana mungkin pertimbangan yang membaca seluruh nusantara maka pengelola seakan "de javu" memgembalikan lagi eksistensi yang sebenarnya kompasiana sebagai jurnalisme warga untuk warga (daerah) yang sebenarnya menurut saya kurang sreg gaya" jakarta wisdom" karenanya inilah saya menyambut dengan baik rubrik ini.
Sebenarya kita semua sadar atau tidak sadar telah memasukkam unsur kedaerahan kita dalam mengisi artikel di kompasiana.Â
Semua ini bisa diterima walau terpaksa kita manut saja dengan gaya jakarta sentris ini.Â