Negeri penuh (tanpa) rencana
Sayyid jumianto
Ruu ppn sembako sedang ramai di "kritisi" Â di media sosial dan dunia maya. Sedang di dunia nyata seakan masih adem ayem, di media arus utama terutama media nasional informasi ini seakan menjadi blunder terutama di media tv nasional wabil khusus tv berita.Â
Narasumber, penggiat sosial dan komentator receh berseliweran bahwa "wacana" pengenakaan pajak ppn pada sembako bisa begitu begini menurur nara sumber yang di cross chek dengan pejabat terkait.
"Ruu ppn sembako" baru di rencakan kata sang Menkeu Sri Mulyani. Â Tetapi bola liar ini telah sedikit membuat gaduh sebagaian oposan dan sebagaian yang membela rakyat atas wacana ppn sembako ini.
Tidak bisa tutup mata
Sebagai rakyat biasa saya bisa katakan "bagus" taktik pemerintahan saat ini. Sebuah rencana bisa jadi buat gaduh sesaat tetapi sang penguasa biaa mengambil hikmah dari semua ini.
Ibarat mancing dapat ikan tetapi tidak keruh airnya, tetapi ini bisa jadi semakin memperburuk citra penguasa saat ini taruh isyu kebocoran usulan dana di Kememham yang totalnya bisa sampai trilyunan atau bahkan bilyunanan.Â
Ora sitik, banyak sekali ini sengaja dibocorkan atau hanya untuk respon pendapat umum itu sebenarnya yang harus kita cermati dengan cerdas juga.
Apakah bagus tral by error begini?
Bagaimana dengan image pemerintah?
Solusi bagaimana solusi kedepan?
Tiga pertanyaan yang sederhana saja kok, kejujuran, baik kejujuran informasi kepada rakyat, atau kejujuran penguasa pada sebuah keputusan tertentu yang niatnya untuk kelebih baik adalah tujuan yang harus di jalanlkan bukankah semua ini demi rakyat.