Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Lebaran Sebentar Lagi, Kami Belanja Seperlunya Saja

7 Mei 2021   03:49 Diperbarui: 7 Mei 2021   03:56 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran Sebentar Lagi, kami Belanja seperlunya saja

Sayyid jumianto

Sungguh tanggal 7 Mei ini alrm lebaran sudah berdentang nyaring suaranya seminggu lagi lebaran! Istriku tahu itu, keponakannku juga tahu itu, semua tahu menatap hari bahagia itu dengan optimisme adalah nyata!

"Lebaran kedua ditahun kedua sejak merebaknya wabah pandemi corona hanya doa supaya sehat kalis ing sambikolo terhindar dari virus corona  ini, lancar rejekinya dan setia sampai akhir nanti " kata istriku seperti tahun lalu ketika semua cemas dan khawatir ditengah kebahagiaan lebaran ada hati dan asa yang harus tertahan sedih, senang dan rasa sesal yang tak terperikan di lubuk hati kami yang dalam

Rencanakan yang urgen

Istriku tahu gaji  THR tahun ini  ternyata lebih kecil dari  tahun kemarin. Sebagai guru honorer lebih kecil lagi dibanding THR yang ASN tentu bukan rahasia umum lagi. 

Untung dirumah masih ada samben jualan gula jawa sebagai sambung hidup kami selanjutnya. Tidak muluk-muluk bukan alasan klise yakni masih pandemi corona kalau niat habiskan THR seharipun bisa! 

Alasannya keperluan untuk primer yang terabaikan bila dibanding sekunder kita dan inilah yang sebabkan kita salah hitung belum lebaran uang dikantong sudah "lebar" (hilang tak berbekas ). 

Sungguh saya tidak mau dikatakan membenarkan larangan mudik dan pembatasan masyarakat di pasar dan mall dengan alasan penegakkan protokol kesehatan oleh pemerintah itu benar adanya.


Ayo belanjalah yang urgen dan bijak juga berlakukan pembatasan diri dari diri kita sendiri dulu.

Sayang istri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun