Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tahun Aneh 2020 (20) Sebuah Kata Corona Merubuhkan Semua yang Kita Kira Sempurna!

18 Maret 2020   13:45 Diperbarui: 18 Maret 2020   15:51 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tahun aneh 2020 (20), sebuah kata corona merubuhkan semua yang kata kita sempurna!

Tahun aneh ini layaknya seperti wabah sampar, atau flu yang lain, apakah kamu tahu dulu semua orang  takut dengan flu burung, flu babi dan flu  lainnya termasuk Aids  serta ebola, penyakit yang megerikan seantero jagat .

Waktu berkata lain ketika kemajuan teknologi infrmasi begitu deras maka penyakitpun juga bernuansa global adalah nyata! Negeri kita dalam pusaran virus corona ini semakin nyata saya tdak akan sebut jumlah terpapar amaupun korban meninggal takut salah tetapi saya akan kaji apakah kita yakin samapi 29 mei besok bahwa virus ini sudah down di muka bumi nusantara ? apakah kita yakin bahwa mei adalah akhir segalanya bagi virus ini? Pertanyaan ini saya sampaikan karena di panjangkannya darurat corona oleh badan terkait dan analisa badan intelejen semakin klop ternyata virus ini bukan wuhan tiongkok saja yang "gagal dalam menangani" ternyata kita juga serius dalam menangani ini tak perlu lockdown tetapi rekayasa sosial adalah sebuah solusi terkini yang ampuh ternyata diterapkan dinegeri ini.

Menyerah pada Virus ini berarti mati adalah benarnya karena effect dari yang ada telah merambah kehidupan sosial, eknomi, politik, perdagangan dan pertahanan keamanan  suatu negara dan mempengaruhi kehidupan  sosial keagamaan adalah sebuah raealita yang ada.

Kita yang sombong

Penyakit ini berasal dari kita dan kena kita ( manusia) adalah benar adanya sebah kata karena ini adalah kesombongan manusia corona adalah sebuah peringatan kepada kita tidak  padnang miskin kaya, atau pejabat atau orang biasa terkena , inilah corona yang sebenarnya coba renungkan semua bisa di lumpuhkan oleh sebab satu virus global yang membuat kita panik dan takut karenanya. Serius dengan di gulungnya karpet-karpet di rumah ibadah seakan kita takut dan tidak percaya padaNya adalah karena ketidak mampuan kita dan imbas teknologi informasi yang menggerus nalar "waras" kita inilah sebenarnya efeck corona yang sungguh membuat kita jadi korban yang sebenarnya.

Lupakah kita terhadap arus informasi yang terlalu gencar ini membuat orang panik dan memborong sembako dan masker, kebodohan kita yang ternyata benar adanya koran informasi dan inilah mengapa corona mengahantui kita padahal penguasa negeri ini sudha percaya diri untuk tuntaskan apa yang terjadi di negeri ini  apakah kita tidak bersyukur yang inilah pemerintahan yang tanggap terhadap jerih dan takut atas pandemi ini, kita menyerah ? jangan walau "kehancuran ekonomi sosial  nampak didepan mata" masih ada Tuhan sebagai  pegangan kita adalah nyata juga!

Sekolah libur, pasar sepi, tempat wisata sepi , tempat ibadah juga sepi, transportasi juga sepi inilah dampak yang harus kita terima waalau sakit di hati kita adalah nyata !

Tahun aneh 2020 semoga tetap tenang

Inilah yang aku dan kamu tidak harapkan inilah "mode penghancuran" virus terhadap manusia tetapi tetaplah di jalan Allah swt corona adalah sebuah cobaan karena kesombongan kita umat manusia sendiri! pasti ada jalan soslusi dan obatnya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun