Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Joker, Terorisme, dan Deradikalisasi di Kampung Sendiri

16 Oktober 2019   13:13 Diperbarui: 16 Oktober 2019   13:27 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Joker, terorisme dan deradikalisasi dikampung sendiri

Alsayyid jumianto

Pada suatu ketika massa (waktu) selalu berpihak pada kebenaran sepahit apapun keadaannya.

Lihatlah rezim kekuasaan negeri ini berkutat pada ideologi tunggal yang penuh ujian dan juga retorika sosial ekonomi yang tidak sejalan dengan sosial budaya bahkan melanggar etika norma hukum serta agama!

Joker seorang baik menjadi jahat karena tekanan psikologi dan sosial seakan mrmbuatnya edan dan ngedan adalah  sebuah gambaran masyarakat terkini yang "sakit jiwa" terutama di negeri AS nyata tanpa sebab orang mudah membunuh banyak orang tanpa sebab inilah gambaran sesungguhnya masyarakat dinegeri paman sam sana sebuah kemunduran nyata ideologi liberalisme!

Masyarakat amerika pemuja kebebasan akhirnya banyak yang terhempas kalah oleh nafsu duniawi yang mebelengu rakyatnya sampai banyak yang berputus asa.

Gaya imitasi di sini

Joker bukan film biasa walau orang baik menjadi jahat sangat mungkin nyata di dunia ini, yang sulit menjadi orang baik setelah jahat (lihat banyak mantan maling (koruptor) tetap eksis  di negeri ini).

Ketika semua berlomba mencibir orang karena musibah yang dialaminya dan ketika orang tahu bintang korea yang dicintainya tewas bunuh diri mereka dan media memblow up tanpa rasa sesal dan tahu itulah gambaran masyarakat sosial kita saat ini!

Mengapa saya kaitkan antara Joker terorisme dan deradikalisasi jawabnya simpel kita terlalu urusi masalah orang lain sehingga lupa masalah sendiri!

Bolehlah kita lihat si Joker sebagai pelajaran berharga buat memecahkan masalah mengapa masih ada orang yang saling benci dan mengapa pula masih ada yang mau melukai pejabat demi ideologi yang mereka perjuangkan.

Pesan untuk pemimpin negeri

Lakukan pendekatan soft power pada orang, kelompok radikal dan kepentingan demi NKRI ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun