Sungguh heboh perseteruan majalah ternama yang menayang siluet petahana dengan gambar pinokio membuat saya terketuk dibenak saya untuk menulis ini.
Tampaknya syndrom pinokio ini sudah merasuk di hati pejabat kita juga sebagaian anggota dewan terlantik ( terpilih) 2019/2024
adalah nyata!
Bukan menghakimi tetapi tanda-tanda itu nyata adanya, banyak pejabat harus " bohong" demi kepentingan diri dan juga partainya bila ditagih konsekwensinya maka amnesia dan lupa.
Terasa karena diberbagai daerah ke adem ayeman para pejabat terpilih dan anggota dewan terlantik sangat rentan " ninggalke" melupakan audiennya karena banyak janji yang dibuatnya lupa melaksanakannya.
Syndrom pinokio cirinya
Mudah janji kupa menepati ujungnya berkata bohong ( kalau pinokio hidungnya memanjang)
Sebagaian pejabat jenggah dengan syndrom pinokio ini karena banyak kebohongan di masa lalu yang harus ditutupi oleh pejabat sekarang apalagi yang terpilih petahana lagi sungguh inilah gambaran dan ciri yang nyata.
ciri yang kelihatan nanti yakni:
1. Orang atau person yang jadi pejabat dan anggota dewan dulu banyak janji waktu kampanye (terutama caleg)
2. Ketika jadi pejabat atau anggota dewan terpilih dan terlantik lupa akan janji kampanyenya
3. Ujung-ujungnya bohong untuk tutupi ketidak bisaanya memenuhi janji kampanyenya.
4. Jalan pintas adalah bohong untuk menutupi ketidak mampuannya memenuhi janjinya.
Sikap kita
Bila pejabat atau wakil rakyat kita bohong dan tidak tepati janji karena syndrom pinokio ini maka tersenyumlah dan tertawalah lebar-lebar.
Kok tertawa,?. karena kebodohan kitalah memilih, kita tidak usah marah atau bete, atau dongkol.
Karena syndrom pinokio sudah mewabah didiri kita juga.
2092019