Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asal Usul Hoaks

11 Januari 2019   16:43 Diperbarui: 11 Januari 2019   16:50 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hoax bisa jadi ada dikehendaki artinya suatu rasanan atau gosip dengan tertulis dimaksud untuk kritisi suatu pemerintah dengan alat data minim dengan prinsip"asal kritik " dan pameo "apa kata umum"

Jalannya selalu menabrak nalar umum dan biasanya bernuansa politik serta kebencian terhadap lawan, kawan serta suatu organisasi tertentu.

Gunanya untuk jatuhkan krifibilitas lawan bahkan kawan demi motif politik dan ekonomi tertentu.

Hoaxisme ditahun politik ini menjadi-jadi karena upaya petahana mempertahankan kekuasaanya dan oposisi sebagai penantang maka analisa sumir dan berita bohong tanpa data pasti di umpankan kepada rakyat "demi kampanye gratis" dimedia massa adalah suatu kenyataan juga,!

Sebagai upaya menarik  pemilih di dunia nyata dan maya lewat media massa dan media sosial adalah "perjuangan "mereka.

Hoax menjadi-jadi karena seakan ada yang "memghendaki" tetapi juga banyak yang tidak suka.

Asal-usul bisa jadi hoax ada karena bebasnya media ekplor semua data dan fakta tanpa mau tahu rakyat audien.muak maka mereka mrmbuat nalar sendiri dan plesetan "analisa kita" timbullah hoaxisme.

Sayangnya hoax ditahun polutik ini hanya sebagai alat dan juga untuk menikung kawan dan lawan mirip-mirip pasal  karet subversif era orba semoga tidak karena ini demi kepentingan kita juga yang lebih baik kedepannya

Sekali lagi hoaxisme bukan kebetulann bisa jadi hanya alat semata untuk kepentingan tertentu

1112018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun