Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Gorengan" Berita Semakin Menjadi

24 Maret 2018   19:09 Diperbarui: 24 Maret 2018   19:18 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Gorengan" berita semakin menjadi..

Al sayid jumianto

Maret ini dunia berita main stream baik  mendia konvensional dan di gital begitu marak, inikah tandanya tahun politik semakin mendekat dan 'gurihnya" berita seakan menajdi nyata. Apkah anda tahu ada  calon dan bahkan petahana yang di tangkap KPK, apakah anda tahu betapa kasus  e ktp menemui babak baru, dan apakan anda juga tahu bahwa Indonesia Konon akan bubar tahun 2030, dan tentang suatu pengkibulan?

Jawabnya akan sama antara dunia dan media massa konvesnional dan digital dan di meriahkan berita yang di sebarkan antara teman dan kawan di media sosial sekan kita tidak mengetahui inlah dari apa yang dinamakan" gorengan" berita.

Bukan kerupuk saja tetapi media massa dan medsos seakan saling mempengaruhi satu dengan yang lain baik rupa dan keakuratan berita, bahkan citizen jurnalisme berita warga pn bisa terkontaminasi atas " gorengan berita " dan kabar yang di bumbui oleh pendapat ahli dan komentator berita ( bukan olah raga) semakin yakin bahwa tahun politik ini seakan ada" pembenaran hoax positif" dan inilah terjadi!

Ketika oposisi berbicara maka mereka mencari alibi dan mengancam( penguasa yang ada) dan seakan meremehkan peran mereka dan pendapat mereka , maka media massa mengorengnya seakan kerupuk yang habis dikeringkan lalu di goreng untuk makan sore dan pagi nanti" demi mengutamakan rasa lapar " berita para pirsawan, netizen dan bahkan pendengarnya!

Inilah dampak pengusaaan media massa dari sekelompok kepentimgan tertentu ( usaha dan bisnis) yang coba membeli" berita baik" dan menghilangkan "berita buruk" demi kekuasaan yang sedang berlansung saat ini bukan salah masayarakat apabila kini tahu bahwa media massa nasional kecuali milik pemerintah condong mendukung salah satu dan membuat kecil sang oposan benar adanya inilah kenyataan bahwa media sangat bisa" tidak independen" dengan menggoreng beberapa peristiwa yang seharusnya rakyat tahu ujung pangkalnya malah bingung dengan opini dan tambahan " seakan-akan" kaum oposan itu" salah" dan perlu di tertawakan inilah hasil gorengan media massa terkini dan kita "memakan mentah-mentah" tanpa tahu sumber dan tidak mau tahu siapa yang benar pendapatnya inilah kita saat ini.

Apakah  sikap kita?

Mencari pembenaran yang mana?

Gorengan berita tidaklah baik atau?

Inilah pertanyaan yang ada di kepala saya dan mungkin sebagian dari rakyat  mungkin kita bisa belajar dari beberapa berita yang " berupaya" untuk mencari titik temu dan dari sudut pandang kanan dan kiri pemerintah dan oposan tetapi saya pribadi sebagai penikmat berita di media massa seakan tidak percaya bahwa media sekarang cenderung menggoreng suatu berita yang mana tidak terjadi perimbangan yang nyata karena memburu "news' baik online maupun konvensional adalah nyata, mengabaikan etika dan asal "ngetrend" adalah nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun