Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kesadaran "Pribumi" Mari Berkaca

18 Oktober 2017   11:47 Diperbarui: 18 Oktober 2017   12:07 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#al-sayyid Jumianto

Bukan masalah pidato mas Anies dan juga buka tentang kontroversinya tetapi apakh kita sekarang baru bangun tidur setelah hampir tujuh puluh tahun merdeka dan apakah kita tidak mengenang perih 350 tahun di jajah kolonial belanda sampai lupa?

Saya bukan pembela maupun hakim tetapi inikah balas dendam politik" gaya jakarta?" sehingga mereka melaporkan seorang Gubernur terpilih di Ibu Kota sebagi tersangka?

Maka saya semakin yakin bahwa pilkada Jakarta tidak usah jadi panutan untuk kita yangdaerah karena penuh amarah dan dendam serta prasangka yang tidak berkesudahan inikah politik Jakarta itu?

Jawabannya berpulang dari kita kita harus berkaca bahwa tanah air ini dulu memang milik "pribumi" siapapun etnisnya sampai penjajah itu datang dan memetakan dan mengkotakkan semua yang ada disini dan hingga sekarang nampak jelas di Jakarta yang kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin inilah realita.

Gubernur manakah yang harus " sekalian kamu dustakan" demi bisnis dan politik anda?

Nampaknya perlu kita garis bawahi bahwa pilkadal di DKI jakarta bis ajadi tidak boleh kita sebagai acuan bagi pilkadal di daerah karena intrik dan triknya sangat tidak patut kita contoh.

Sekarang sterlah semua menjadi nyata dan gubernur terpilih sudah jadi tampaknya sikap legowo, menerima kekalahan dan juga ikhlas dipimpin  yang mengalahkan incumbent nampak jelas dari sikap " non kstaria yang kalah".

Bukan preseden tetapi rencana "mereka' yang membuat sebuah rencana untuk menjatuhkan gubernur terpilih sudah direncana dengan menarget pidato " lewat ahli bahasa dan hukum mereka " sebagai obat galau kekalahan pilkadal dan sikap tidak menerima perubahan nyata di Jakarta nampaknya sudah ada " rasa dendam" dihati mereka karen Cagub mereka kalah dan tidak rela hati iniah yang mencerabut akal sehat mereka.

Analisa saya

1.Nampaknya kepentingan di Jakarta sudah terbolak-balik akal sehat yang kalah juga harusnya menerima kekalahan dan pendukungnya juga sikapnya harus legowo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun