Mohon tunggu...
Pendidikan

Opini tentang Sel Punca/Sel Stem

30 Agustus 2018   18:31 Diperbarui: 30 Agustus 2018   18:33 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manusia teridiri dari kumpulan sel -- sel yang berbeda dan bekerja setiap hari. Sel yang menjaga tubuh kita dan juga bisa melakukan aktivitas di dalam tubuh kita ini. Contohnya adalah jantung kita berdetak, otak kita dapat berpikir, darah dibersihkan oleh ginjal kita dan juga kulit kita yang terkelupas dapat diganti lagi dengan kulit yang baru. 

Salah satu sel -- sel itu adalah sel punca yang membentuk sel -- sel yang baru, sel punca dapat menciptakan sel punca yang baru dengan cara membelahkan diri, contohnya ada pada kulit. Sel punca pada kulit dapat mebuat sel kulit terdiferensiasi dengan cara menciptak sel punca kulit yang terus menerus, namun sel punca kulit memiliki tugas yang spesifik yaitu pigmen melanin.

Sel punca sendiri berfungsi sebagai dokter dalam tubuh kita karena sel punca dapat memperbaiki semua sel yang rusak seperti jaringan yang rusak dan juga luka akan tertutup karena sel punca itu. 

Sel Punca memiliki 2 kemampuan untuk menjalankan tugasnya, 2 kemampuan itu adalah kemampuan untuk berkembang dan memperbahurui diri sel punca sendiri. Kemampuan berkembang atau berdiferensiasi menjadi sel yang lain. 

Contohnya adalah sel punca berkembang menjadi sel saraf, sel otot jantung, sel pankreas, dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu -- satu. Kemudian kemampuan keduanya yang tidak dapat dilakukan sel -- sel lainnya yaitu memperbaharui dirinya sendiri dengan membentuk salinan dirinya sendiri yang identik.

Sel punca itu terbagi dalam 2 golongan yang berbeda yaitu berdasarkan kemampuan berdiferensiasinya dan sumber asal sel. Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi itu terdiri dari 4 macam yaitu Totipoten , Pluripoten , Multipoten , Oligopoten ,  Unipoten. Totipoten berarti sel itu berpotensi untuk berdiferensiasi menjadi berbagai sel. Sel ini berkembang di saat proses pembuahan oleh gamet jantan kepada gamet betina ,oleh karena itu jenis sel ini dapat  berubah menjadi berbagai jenis sel di dalam tubuh dan memiliki kemampuan replikatif terbatas. 

Contohnya adalah zigot. Zigot dapat berubah menjadi berbagai sel yang akhirnya membentuk sebuah bentuk yaitu manusia yang merupakan kumpulan dari sel -- sel yang berbeda -- beda fungsi serta aktivitasnya. Kemudian Pluripoten , Pluripoten ini adalah sel punca yang dapat berdiferensiasi menjadi hampir semua jenis sel dalam tubuh. 

Namun Pluripoten tidak dapat bekerja secara maksimal oleh karena itu sel Pluripoten hanya dapat berkembang menjadi hampir semua jenis sel, contohnya adalah Sel induk embrionik dan sel stem janin. Kemudian ada jenis Multipoten, yang dapat berdiferensiasi menjadi jenis  sel --sel khusus namun juga berarti sel ini dapat berkembang menjadi sel apapun dari kelompok tertentu. 

Contoh konkritnya adalah sel induk sumsum tulang dapat menghasilkan semua jenis sel darah namun tidak dapat menghasilkan jenis sel pada jantung. Dan contoh jenis sel Multipoten ini adalah sel induk dewasa dan . Kemudian ada jenis sel Oligopoten. 

Jenis sel ini hanya dapat berdiferensiasi menjadi beberapa sel saja, sel induk limfoid adalah salah satu contoh sel yang termasuk jenis sel Oligopoten ini, karena sel limfoid ini hanya dapat menghasilkan sel -- sel darah di tulang sumsum biasa dari sistem limfatik itu sendiri seperti sel T adalah hasilnya. Dan terakhir ada jenis Unipoten yang. Contoh untuk jenis sel ini adalah sel sel kulit yang paling produktif karena harus mengganti sel -- sel yang rusak dengan cara pembelahan sel.

Kemudian sel punca berdasarkan sumber asal sel terdiri atas sel stem embrionik , sel stem dewasa , sel stem fetal. Sel stem embrionik yaitu sel stem yang sudah ada sejak masa perkembangan masih dalam bentuk embrio. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun