Mohon tunggu...
ilmin
ilmin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Mulai Berkembang dengan Pesat

14 November 2018   22:12 Diperbarui: 14 November 2018   22:33 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di usia anak sekolah dasar perkembangannya sangat pesat yaitu selalu merasa benar dalam berdebat dan mempunyai label tertentu dalam berteman, misalnya kalau cewek itu bermainnya dengan boneka dan laki-laki tu bermain dengan sepak bola atau robot-robotan. Semua itu wajar bagi perkembangan anak yang mulai memasuki masa pra remaja.

Pada anak usia sekolah dasar perkembangan motoriknya sudah sangat baik sehingga ketika membuat prakarya dan menggambar hasilnya bisa lebih jelas dan lebih baik lagi. Di usia sekolah dasar ini tata bahasa anak juga mulai membaik dan mampu menggunakan pola kalimat tertentu di berbagai situasi, tapi diwaktu bersamaan anak juga sudah mulai mencoba bahasa gaul yang digunakan lingkungan sekitarnya.

Anak usia sekolah dasar juga sudah mulai menunjukkam eksperimen dengan alat sehari-hari atau alat-alat yang ada disekitarnya, misalnya dulu ketika saya bermain bongkar pasang ditanah, saya juga membuat denah rumah ditanah, dan untuk membersihkan denah rumah, saya menggunakan ganggang rokok yang tersisah. Ganggang rokok yang tersisa itu saya buka bungkus yang warna coklat dan mulai saya bentuk seperti sapu.

Di usia sekolah dasar ini bukan berarti perhatian orang tua bisa luntur, semakin anak tumbuh dan berkembang semakin banyak juga pengetahuan yang ingin diketahuinya. Sebagai orang tua harus ada rutinitas yang dilakukan hanya dengan anak-anaknya atau keluarganya saja. anak usia sekolah dasar ini juga perlu dilatih keterampilan saat berinteraksinya. Selain interaksi juga ada yang harus dilatih seperti berempati pada apa yang dirasakan orang lain.

Di anak usia sekolah dasar ketika orang tua benar atau salah selalu menjadi contoh bagi anak-anaknya. Nah ketika orang tua bisa mengakui kesalahan dan meminta maaf, secara tidak langusung anak akan mencotoh apa yang telah dilakukan orang tuanya itu. Dan sebaliknya, jika orang tua telah berbuat buruk seperti marah besar yang tidak terkontrol bisa jadi anak akan meniru perbuatan apa yang sudah dilakukan oleh orang tuanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun