Mohon tunggu...
Almeera
Almeera Mohon Tunggu... Penulis - 20 yo

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."-Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai Kehidupan

9 Maret 2019   12:18 Diperbarui: 9 Maret 2019   12:39 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Produktivitas manusia, sejatinya tidak hanya ditentukan faktor usia. Jauh dari itu, semangat hidup sesungguhnya lebih berharga. Tak ayal, banyak orang yang lebih memilih mengakhiri hidup, manakala merasa terlalu banyak tuntutan dalam hidupnya. Dan ini jelas merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan.

Kenyataannya, Tuhan memberikan setiap orang porsi permasalahan yang sesuai dengan kemampuannya. Seperti juga kita ketahui bahwa kita memiliki kelebihan yang berbeda. That's right?

Sebenarnya kunci dalam hidup hanya 3 hal, senantiasa bersyukur, bersabar, dan berusaha ikhlas menjalani kehidupan yang kita miliki.

1. Bersyukur
Tahukah kalian, saat kita berusaha mensyukuri hidup kita, maka nikmat hidup akan selalu bertambah. Percaya atau tidak, banyak orang yang menginginkan posisi mu saat ini. Beberapa ingin bertukar peran kehidupan denganmu. Mereka merasa kau beruntung, apa kamu juga merasa begitu? Jika ya. Maka mulai sekarang berusahalah mensyukuri apa yang kita miliki, namun jangan merasa puas dengan itu. Berusahalah memperoleh hal lain yang kau inginkan dengan cara yang dibenarkan.

2. Bersabar
Sadarkah kalian, kesabaran senantiasa membuahkan hasil melebihi apa yang kita inginkan. Karena sejatinya, Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan. Sebenarnya Tuhan hanya ingin kita tak bermalas-malasan dalam memaknai kehidupan. Kita hanya perlu berusaha, selebihnya biar Tuhan yang menentukan. Kita bagaikan nahkoda kapal, namun Tuhan yang berkuasa menggerakkan arah angin.

3. Berusaha Ikhlas
Apa yang kita miliki saat ini, itu hanyalah sebuah titipan. Maka jangan pernah memarahi atau bahkan mencaci orang yang sudah menitipkan sesuatu kepada kita lantas ia mengambil kembali, karena itu adalah hak nya. Begitupun Tuhan kita. Dia berhak mengambil apa yang telah dititipkan-Nya dalam hidup kita. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Berusahalah mengikhlaskan segala hal yang telah pergi.

Ada yang bilang, hidup ini seperti arus air. Tak pernah bisa berbalik arah. Begitupun apa yang telah terjadi, tak pernah bisa diubah.
Jangan risaukan hal ini, karena selama kita hidup Tuhan selalu memberi kita kesempatan kedua. Kesempatan untuk bangkit dari keterpurukan, dan kegagalan. Namun apalah arti kesempatan kedua jika kita melakukan hal yang sama? Renungkan saja!

Jadilah orang yang senantiasa memaknai kehidupan. Karena semangat hidup yang kita miliki akan berpengaruh terhadap kesuksesan. Tak ada yang instan memang. Yang harus kita lakukan adalah mencintai setiap proses memperoleh kesuksesan, jangan hanya menjadi bagian penikmat hasil.
Aku bukan kamu, begitu pun sebaliknya. Itu benar! Lantas kau akan mengatakan bahwa bicara itu memang mudah. Aku menulis ini bukan untuk membuatmu menjadi pembenci. Ini hanya sebuah pengingat diri. Namun rasanya tak berarti jika aku tak berbagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun