Alma SalsabilaÂ
2510411126
S1 -- Ilmu Komunikasi
UPN "Veteran" Jakarta
Â
Indonesia merupakan negara yang beragam. Di Indonesia, keberagaman adalah bagian dari identitas bangsa. Keberagaman berarti memahami bahwa setiap individu memiliki keunikan masing-masing dan mengakui perbedaan individu lainnya. Keberagaman atau diversity semula dipergunakan dalam pengertian secara umum sebagai pernyataan bervariasi. James L. Gibson, berpandangan bahwa keberagaman adalah pebedaan fisik dan budaya yang sangat luas yang menunjukkan aneka macam perbedaan manusia. Sama halnya dengan Miller menilai bahwa banyak pendapat orang tentang keberagaman yang sangat membingungkan. Namun, keberagaman kemudain berkemabang dan dipergunakan untuk menjelaskan terdapatnya variasi baik di tempat kerja maupun kampus, karena dalam suatu organisasi terdapat orang dengan berbagai latar belakang dan budaya. Perlunya kesadaran yang harus dibangun oleh masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh beberapa isu. Adapun prinsip-prinsip yang akan ditampakkan dalam kehiduapn sehari-hari seperti Prinsip Bhineka Tunggal Ika, Prinsip Kebebasan Bertanggung Jawab, Prinsip Wawasan Nusantara dan Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi dan wujud Partispasi Kewarganegaraan sebagai Pencerminan Komitmen terhadap Keutuhan Nasional.
Pertemanan biasanya terjalin dalam bentuk hubungan yang dekat secara emosional dan saling mendukung. Suatu hubungan pertemanan dapat muncul atas dasar perasaan kasih sayang yang spontan dan tanpa batasan (Carrier, 2020). Pertemanan tersebut dapat dimulai dari berbagai macam hal seperti pekerjaan, pertemuan keluarga, atau hal lainnya. Hubungan pertemanan yang terjalin dalam perbedaan agama, suku, ras, dan bangsa dapat menjadi alat pemersatu sekaligus pemecah belah. Penelitian yang dilakukan oleh Waluyajati dan Farida (2018) menunjukkan bahwa terjadinya interaksi dalam perbedaan agama dapat bernilai positif dan mengarah pada persatuan. Hal tersebut dapat terjadi jika interaksi dijalin dengan sikap inklusif dan menjunjung tinggi kerja sama seperti yang dapat terwujud dalam kegiatan sosial bersama.
Dalam kegiatan PKKMBF UPNVJ 2025 ini diikuti oleh lebih dari 900 peserta yang mana seluruh peserta merupakan mahasiswa baru angkatan 2025 semester 1 di UPN "Veteran" Jakarta. Kegiatan PKKMBF ini berfokus dalam memberikan pengetahuan mengenai pentingnya dalam membangun hubungan pertemanan yang sehat melalui komunikasi yang efektif bagi mahasiswa baru angkatan 2025 serta sosialisasi kehidupan kampus khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). PKKMBF tahun ini juga mempunyai tema tentang keberagaman di Indonesia dan memiliki tagline "Menjaga Warisan Menciptakan Masa Depan" sebagai bukti tekad seluruh Mahasiswa UPN "Veteran" Jakarta demi melestarikan budaya Indonesia.
Kegiatan PKKMBF membuka luas pandangan kita terhadap keberagaman yang terjadi di Indonesia. Perbedaan agama, suku, dan ras yang ada bukanlah suatu batas atau penghalang bagi seseorang untuk menjalin pertemanan. Pertemanan yang terjalin selama PKKMBF berjalan begitu harmonis. Dari situ lah, kekayaan akan keberagaman mulai membangun suasana yang lebih intim sebagai hubungan antarmahasiswa baru FISIP UPN "Veteran" Jakarta.
Kymlicka memiliki pandangan bahwa "akan sulit berada pada masyarakat yang dilandasi dengan keberagaman yang luas untuk tetap dalam persatuan. Kecuali jika masyarakat tetap menghargai perbedaan dan ingin hidup di sebuah negeri
dengan beragam bentuk keanggotan budaya dan politik". Sejalan dengan pendapat tersebut, telah banyak peristiwa yang menjadi bukti bagaimana isu SARA memberikan dampak terjadap persatuan dan kesatuan di Indonesia.