Kemandirian merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan anak usia dini. Para ahli pendidikan anak menekankan bahwa kemandirian tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan dibentuk melalui pembiasaan sejak dini, terutama melalui kegiatan sehari-hari yang sederhana.
Menurut Hurlock (1997), kemandirian adalah kemampuan anak untuk melakukan aktivitas tanpa selalu bergantung pada bantuan orang lain. Sementara itu, Santrock (2011) menyebutkan bahwa usia dini merupakan fase emas dalam pembentukan karakter, termasuk rasa percaya diri dan kemampuan mengambil keputusan kecil.
Di sejumlah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pembiasaan kemandirian sudah mulai diterapkan, misalnya dengan melibatkan anak dalam aktivitas sederhana seperti memakai sepatu sendiri, merapikan mainan, mencuci tangan sebelum makan, hingga menuang air minum ke gelas.
"Hal-hal kecil itu sebenarnya adalah pondasi penting. Anak yang terbiasa melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri akan lebih percaya diri, terampil, dan memiliki tanggung jawab," ujar Siti Rahmawati, seorang pendidik PAUD di Jakarta.
Selain dari sekolah, peran orang tua juga sangat besar. Anak perlu diberi kesempatan dan kepercayaan untuk mencoba, meskipun hasilnya belum sempurna. "Orang tua sebaiknya tidak terburu-buru membantu. Misalnya saat anak ingin memakai baju sendiri, biarkan ia berusaha. Dari proses itu anak belajar," tambah Rahmawati.
Penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2024 juga menunjukkan bahwa anak usia dini yang dilibatkan dalam kegiatan rumah tangga ringan, seperti menata meja makan atau menyiram tanaman, memiliki tingkat kemandirian dan rasa percaya diri yang lebih tinggi dibandingkan anak yang terlalu sering dibantu orang dewasa.
Meski begitu, para ahli mengingatkan agar orang tua tetap menyesuaikan kegiatan dengan usia dan kemampuan anak. "Jangan memaksakan tugas yang terlalu berat. Yang terpenting adalah konsistensi, kesabaran, dan dukungan positif," kata Dr. Yuliana, pakar psikologi anak dari Universitas Indonesia.
Dengan memberikan ruang untuk berlatih mandiri melalui kegiatan sehari-hari, anak-anak Indonesia diharapkan dapat tumbuh menjadi generasi yang lebih percaya diri, tangguh, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI