Mohon tunggu...
Allyfia Cahya Rindi
Allyfia Cahya Rindi Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

2 September 2025   15:11 Diperbarui: 2 September 2025   15:11 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maraknya penggunaan gadget di kalangan anak usia dini semakin meningkat seiring perkembangan teknologi. Meski memberi kemudahan akses informasi dan hiburan, para pakar pendidikan anak memperingatkan adanya dampak buruk terhadap perkembangan kognitif apabila penggunaan gadget tidak dikontrol dengan baik.

Kementerian Kesehatan RI mengemukakan bahwa lebih dari 60% anak usia dini di Indonesia sudah terbiasa menggunakan gadget setiap hari. Sayangnya, sebagian besar penggunaan tersebut lebih banyak untuk bermain gim atau menonton video, bukan untuk aktivitas edukatif.

Banyak psikolog anak menjelaskan bahwa paparan gadget berlebihan dapat menghambat kemampuan konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan memecahkan masalah pada anak. "Anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget cenderung sulit fokus, cepat bosan ketika belajar, dan mengalami keterlambatan dalam keterampilan berpikir logis," ungkapnya.

Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa interaksi tatap muka yang minim akibat penggunaan gadget bisa menurunkan perkembangan bahasa. Anak lebih banyak menerima informasi pasif tanpa adanya stimulasi percakapan dua arah yang penting bagi perkembangan kognitif.

Di sisi lain, kebiasaan bermain gadget juga mengurangi kesempatan anak untuk melakukan aktivitas eksploratif di dunia nyata, seperti bermain dengan teman sebaya, menggambar, atau melakukan permainan tradisional yang melatih kreativitas dan motorik.

Pemerhati pendidikan, Ahmad Setiawan, menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak. "Bukan berarti gadget harus dihilangkan sepenuhnya, tetapi penggunaannya harus bijak. Batasi waktu maksimal satu jam per hari untuk anak usia dini dan pilih konten yang mendukung tumbuh kembang mereka," ujarnya.

Pemerintah melalui program "Gerakan Literasi Digital Sehat untuk Anak" juga terus mengimbau orang tua dan guru agar aktif mengawasi serta mengarahkan anak dalam penggunaan teknologi.

Dengan pengawasan yang tepat, gadget bisa dimanfaatkan sebagai sarana belajar. Namun, tanpa kontrol, risiko menurunnya kemampuan kognitif pada anak usia dini bisa menjadi ancaman serius di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun