Mohon tunggu...
Ali Shodikin
Ali Shodikin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#Belajartanpabatas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Eweg, Usia Hanyalah Angka

26 Februari 2020   15:26 Diperbarui: 26 Februari 2020   15:23 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup Eweg spontan bersih-bersih rerumputan--dokpri

Bagi insan yang suka dan akrab dengan tenda dan pasak, siapa sih yang tak pernah dengar nama Eweg. Penjuru Brebes dari barat ke timur, selatan ke utara pasti kenal yang namanya Grup Eweg. Ya, mereka adalah para aktivis bahkan bukan hanya di Kepramukaan saja, diberbagai lini kegiatan hampir nama mereka selalu terdengar.

Menurut cerita, kata Eweg sendiri muncul dari seringnya keterlibatan mereka pada multi kegiatan. Jalan ke sana ada mereka, jalan ke sini ketemu mereka, muncullah kata Ewag-eweg (mondar-mandir). Yang bisa diartikan tidak ada capeknya berperan dalam setiap kegiatan yang bermanfaat tentunya.

Grup Eweg, biasa orang-orang memanggil kumpulan ibu-ibu yang seperti tak pernah kehabisan tenaga dan keceriaan penuh semangat dari Bulakamba. Sri Sunarti, S. pd, merupakan sosok yang paling senior di Grup Eweg ini. Nely atau Nenek lincah panggilan akrabnya.

Sri Sunarti, S. Pd atau Nely--dokpri
Sri Sunarti, S. Pd atau Nely--dokpri
Semangat dan keaktifan yang mereka miliki memang sering membuat orang lain geleng-geleng kepala. Gimana tidak, diusia yang tak lagi muda mereka masih sering terlibat dikegiatan setingkat kecamatan bahkan Kabupaten, apalagi tingkat desa, beuuh,,,, jangan tanyalah pokoknya.

Dan sekarang mereka pun punya sebutan baru, apa itu,,, ? Kaum Punk (Pang), eit !! bukan yang dijalanan itu ya,,, yang rambut berdiri melawan langit atau badan penuh tato dan tindikan. Pang maksudnya adalah kaum Pangsiunan (sebutan orang desa untuk Pensiunan), ini karena mereka adalah  sekumpulan pensiunan pegawai.

Bagi mereka usia hanyalah angka, pengabdian tanpa pamrih, membantu sesama, mengsinpirasi yang muda, dan bertindak untuk memberi manfaat bagi siapa saja yang mereka kenal atau tidak, meski cibiran tak sepi, semangat kekeluargaan, solidaritas dan loyalitas mereka tak terbantahkan lagi.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan bagi mereka, aamiin,,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun