Permasalahan lingkungan sudah tidak asing kita ketahui pada saat ini. Masalah lingkungan tidak hanya disebabkan oleh orang dewasa, tetapi anak-anak pun banyak yang meniru kebiasaan buruk orang dewasa salah satunya membuang sampah sembarangan dan banyak menggunakan plastik pada kehidupan sehari-hari.
Permasalahan lingkungan banyak disebabkan opleh kurangnya kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap alam tempat tinggal kita. Masyarakat menilai bahwa manusia sebagai pemimpin di alam semesta dan alam hanya sebagai sarana untuk memenuhi kepentingan manusia. Kesalahan pad acara pandang ini menimbulkan kecenderungan manusia untuk mengeksploitasi alam dan tidak memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar.
Universitas Pendidikan Indonesia menggelar program Kuliah Kerja Nyata yang pada tahun ini bertemakan "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM". Mahasiswa angkatan 2019 dibagi kedalam kelompok besar yang memiliki tema khusus masing-masing. Kelompok 47 KKN UPI berkesempatan mendapat tema "Desa Peduli Pendidikan" yang dibagi kembali kedalam 6 kelompok kecil.
Salah satu kelompok kecil dalam kelompok KKN 47 ini menyelenggarakan program kerjanya di SDN 059 Cirangrang. Kelompok kecil tersebut beranggotakan Alliqa Dafa, Hafidz Muhammad Iqbal, Meutia Nur Izzani, Muhammad Abdan, dan Novi Budi Zakiyyah.
Berdasar pada permasalahan lingkungan yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar contohnya anak Sekolah Dasar yang sering membuang sampah sembarangan dan belum pandai membedakan jenis-jenis sampah, Alliqa mela\kukan sosialisasi Peduli Lingkungan di SDN 059 Cirangrang pada tanggal 25 Juli 2022. Sosialisasi tersebut mencontohkan bagaimana cara untuk peduli pada lingkungan.
Sosialisasi peduli lingkungan ini mengajak siswa SDN 059 Cirangrang untuk lebih menjaga serta melestarikan lingkungan dengan hal-hal sederhana. Contohnya seperti membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah, mengurangi pemakaian plastik berlebihan pada kehidupan sehari-hari, memakai kembali barang-barang yang dapat masih dapat dimanfaatkan sebagai contoh yaitu botol bekas minuman yang dijadikan pot tanaman.
Kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar, materi disampaikan secara terus-menerus agar siswa dapat selalu mengingat dan diharapkan dapat menimbulkan kesadaran pada siswa terhadap masalah lingkungan dan menghindarkan siswa dari sifat atau keinginan untuk mengeksploitasi alam serta merusak lingkungan.