Mohon tunggu...
Aliya Oknawati
Aliya Oknawati Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa Program Magister Kebijakan Publik, UGM

Sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membumikan Konsep Sekolah Damai: Upaya Mengukuhkan Nilai Kebhinekaan dan Toleransi di Lingkungan Pendidikan

18 November 2022   21:53 Diperbarui: 18 November 2022   22:12 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut data yang tercatat oleh Imparsial, setidaknya sebanyak 25 pelanggaran hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan yang terekam oleh media sepanjang tahun 2022 (Gatra, 2022). Dari 25 kasus, perusakan rumah ibadah menduduki peringkat teratas dengan total sebanyak 7 kasus, disusul dengan kasus larangan mendirikan tempat ibadah serta larangan beribadah, yang masing-masing berjumlah 5 kasus. 

Selain itu,  perusakan atribut keagamaan dan kasus-kasus lain yang dipicu oleh intoleransi  masih mewarnai dinamika kehidupan beragama yang terjadi di Indonesia. Fenomena seperti penyerangan terhadap keluarga dari agama yang berbeda, penyegelan tempat ibadah, hingga pengucilan di masyarakat pun masih banyak ditemukan dewasa ini.

Kesadaran masyarakat akan nilai-nila perdamaian perlu kembali digelorakan. Pengajaran tentang nilai moral untuk menghormati sikap pluralisme akan memberikan sebuah optimisme akan pemikiran generasi baru bahwa kepekaan moral merupakan sebuah simbol peradaban yang dalam skala mikro menyangkut etika dalam kehidupan bermasyarakat.  

Kita harus mampu memposisikan diri agar dapat diterima dalam masyarakat melalui pendidikan moral yang dihubungkan dengan kehidupan masyarakat plural. Keragaman bisa diikat berdasar pada kesamaan nilai yang dimiliki, seperti keadilan, kejujuran, rasa sosial, demokratis, dan penghargaan tinggi terhadap nilai kebenaran.

Oleh karenanya perlu adanya integrasi yang menghubungkan nilai dan sosialisasi dalam pendidikan moral yaitu rumah, komunitas spiritual, dan sekolah.

Konsep Sekolah Damai di Lingkungan Pendidikan

Inovasi sekolah damai merupakan kontekstualisasi pendidikan moral yang berfokus pada penguatan nilai-nilai keberagaman dan perdamaian di lingkungan sekolah. Pendidikan nilai seperti ini sangat penting untuk diimplementasikan mengingat jati diri Indonesia menjunjung tinggi kesatuan, Bhinneka Tunggal Ika. Saat ini, mayoritas lembaga-lembaga formal pendidikan masih berfokus pada nilai capaian akademik. 

Akan tetapi, sekarang kita dihadapkan pada sebuah kondisi sosial yang krisis akan kemajemukan sehingga perkembangan karakter anak didik juga sangatlah penting untuk menghapus dinding perbedaan. Prasyarat pendidikan nilai di lingkungan pendidikan bagi para guru juga menjadi bagian dari “ethics boom”, banyak muncul kemudian program bimbingan etika dalam berbagai kajian ilmu. 

Disini penulis berpandangan, hanyalah karakter yang menjadi ukuran yang paling baik dalam menilai individu, maka karakter juga yang menjadi tolak ukur yang paling baik dalam mengukur keberhasilan suatu negara.

Membumikan konsep sekolah damai merupakan sebuah ide yang paling dekat untuk direalisasi. Hal ini dapat mulai dilaksanakan dengan memberikan sebuah “tujuan konkrit” bagi sekolah-sekolah dalam memberikan materi tentang moral, yaitu dengan berlaku adil dan peduli terhadap sesama. 

Demikian memberi legitimasi yang kuat untuk diajarkan kepada murid-murid yang memiliki latar belakang yang beragam. Sikap hormat dan tanggung jawab merupakan dasar landasan sekolah dalam membangun manusia-manusia yang secara etis berilmu dan cakap dalam memposisikan diri sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun