Mohon tunggu...
Aliva Rosdiana
Aliva Rosdiana Mohon Tunggu... Penulis - edupreneur

Sebagai seorang edupreneur, saya harus mengasah diri dengan meningkatkan kualitas diri agar menjadi seorang yang memberikan manfaat dalam dunia pendidikan dan kewirausahaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah BUMDes UNISNU Gelar Webinar

29 Juli 2020   22:49 Diperbarui: 29 Juli 2020   22:48 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Webinar Virtual Foto Bareng Bersama Peserta Setelah Sesi Acara/dokpri

Untuk pertama kalinya sekolah BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Unisnu Jepara menggelar webinar melalui aplikasi zoom dan secara Live di YouTube. Mengingat masih pandemi Covid-19 saat ini, kegiatan ini dirasa tepat dilakukan secara daring untuk memberikan motivasi masyarakat agar bersama-sama menggerakkan BUMDes yang ada di masing-masing desa. Kegiatan webinar ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat di Jepara saja namun juga diikuti oleh masyarakat yang ada di luar Jepara bahkan hingga luar provinsi. 

Webinar seri-1 bertajuk "REVITALISASI PERAN UNISNU DAN BUMDES MENUJU KETAHANAN DESA DI MASA COVID 19" dengan narasumber pertama yaitu Dr. Ali Sofwan, SE, S.Si. selaku Kepala Sekolah BUMDes Unisnu. Turut mengundang bapak Bupati Jepara, H. Dian Kristiandi, S.Sos sebagai narasumber 2 yang diwakili oleh bapak Achid Setiawan selaku Asisten II dengan didampingi oleh Bapak Harsana dari Dinsospermades.

Sesuai dengan amanat UU No. 6/2014 bahwa desa mendapat peluang besar untuk meningkatkan perannya dalam pengembangan ekonomi masyarakat di desa. Peran BumDes disini memiliki andil sebagai salah satu instrumen lembaga ekonomi lokal legal di tingkat desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyaakat dan pendapatan desa. 

Peningkatan Kapasitas BumDes di kabupaten Jepara disampaikan oleh Ali Sofwan sehingga perlu adanya sekolah BumDes yang diprakarsai oleh Unisnu Jepara dibawah naungan LPPM Unisnu Jepara sebagai pendamping bagi BumDes-BumDes yang ada di Jepara khususnya maupun BumDes yang ada di luar Jepara.

Kondisi BumDes di Jepara dari 184 BumDes yang ada, sebanyak 139 BumDes ada pada level dasar, 44 tumbuh, dan 1 berkembang. Unisnu Jepara hadir untuk mendampingi dan membantu mengatasi problematika BumDes seperti antara lain keterbatasan personil yang mengelola dan menangani BumDes, keterbatasan personil yang mengikuti pelatihan pengeloalaan BumDes dari dinas, tidak semua personil BumDes mampu mengikuti pelatihan berbayar, dan lain-lain. 

Dari analisa kebutuhan tersebut, sekolah BumDes Unisnu berinisiatif untuk melakukan pendekatan model pelatihan sesuai dengan kondisi masyarakat di masing-masing desa dan penawaran konsep pembelajaran organisasi. Prediksi tahun 2020 jika seluruh BumDes di Jepara naik 5 poin maka dari 139 BumDes dasar maka akan naik dan tumbuh menjadi 68 BumDes dan seandainya seluruh BumDes naik 10 poin maka akan naik menjadi 36 BumDes dan seterusnya. Ini sesuai dengan PerGub 18tahun 2018.

Melihat adanya permasalahan ini Unisnu terdorong untuk mendirikan Sekolah BumDes Jepara, sebuah lembaga di bawah koordinasi LPPM Unisnu berdasarkan SK Rektor Unisnu No. 34/SK/UNISNU/IV/2019 tentang Pengangkatan Pengurus Sekolah BumDes LPPM UNISNU. Peran sekolah Bumdes Unisnu Jepara adalah mendampingi BumDes. 

"Perlu untuk dicetak tebal soal peran Sekolah BumDes Unisnu pada BumDes yang ada di Jepara. Kami tidak sekedar memberikan pelatihan namun juga memberikan audisiensi. Kami tidak berdiri sendiri kami juga ingin bersinergi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan BumDes sehingga bersinergi dengan pemerintah daerah. Semua butuh proses. Paling penting adalah pengelola BumDes dan masyarakat harus satu frekuensi," tegas Ali Sofwan.

Konsep pendampingan Sekolah BumDes Unisnu ini sifatnya pendampingan dengan penerapan pembelajaran teroganisir dan nonprofit oriented. Sekolah BumDes Unisnu juga bekerjasama dengan mahasiswa KKN Unisnu seri 2 saat ini yang sudah terjun ke desa sejak 27 Juli 2020 hingga 25 Agustus 2020 jika ditemukan masalah BumDes di desa lokasi mahasiswa melaksanakan program KKN. "Kerjasama ini tidak dipungut biaya. Justru kami menyediakan konsumsi untuk pelaksanaan kegiatan untuk BumDes,"ujar Ali Sofwan.

Kebijakan pemerintah terhadap keberadaan BumDes Jepara disambut sangat baik sehingga harapannya kegiatan BumDes tetap berjalan meski saat ini masih terkendala covid-19. Prinsipnya bagaimana masyarakat bergotongroyong bersinergi membangun BumDes dengan potensi yang dimiliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun