"APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA ANGSURAN
KREDIT MENJADI TIDAK LANCAR?"
Oleh : Ali Suyanto Herli
Penulis "Buku Pintar Panduan Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan Pembiayaan Mikro", Penerbit ANDI, Mei 2013.
PERBANKAN
Saat ini fungsi perbankan dalam kehidupan manusia sudah bagaikan kebutuhan akan oksigen. Dalam segala aspek kehidupan, setiap manusia selalu menggunakan jasa-jasa perbankan di dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadinya. Misal untuk melakukan aktivitas menabung, transfer dana ke orang lain, menarik dana, membayar tagihan kartu kredit, telepon, listrik, PAM bahkan hingga modem.
Dalam perkembangannya jenis-jenis perbankan pun tumbuh menyesuaikan jaman dan kebutuhan konsumennya. Untuk konsumen kelas usaha kecil menengah (mikro), ada pilihan menggunakan BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Untuk kosumen kelas menengah ke atas dapat menggunakan jasa bank konvensional. Untuk konsumen dari golongan tertentu yang menganut paham-paham tertentu, tersedia jasa Bank Syariah.
Lembaga keuangan tidak melulu berupa perbankan, karena terdapat alternatif lain seperti Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Pegadaian, lembaga pembiayaan atau leasing, sampai dengan lembaga modal ventura. Masing-masing mempunyai karakteristik yang sesuai dengan segmentasi nasabahnya.
KREDIT
Salah satu jasa perbankan yang paling penting adalah jasa pemberian kredit, sesuai dengan fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi antar pihak yang kelebihan dana (aktivitas funding) dengan pihak yang membutuhkan dana (aktivitas lending). Kredit bisa menjadi sesuatu yang sangat membantu kita, namun bilamana salah dalam penentuan 'setting'-nya bisa menjadi sumber masalah.
Pihak bank sendiri umumnya memastikan dahulu bahwa kredit harus jelas aspek 5 C-nya. Yaitu, Character / karakter peminjam, Capacity / kemampuan bayar ada dan jelas, Collateral / agunan nilainya cukup dan dapat diikat secara sempurna, Condition / kondisi ekonomi secara mikro dan makro, Capital / skala usaha calon peminjam atau debitur.
Tujuan kredit umumnya produktif dan konsumtif. Bila tujuannya produktif, harus dilihat juga apakah sifat kebutuhan dana kredit tersebut adalah sifatnya sementara (temporary) ataukah sifatnya jangka panjang (permanent). Bila sifatnya sementara untuk jangka pendek, struktur kredit dapat menggunakan kredit berjangka (demand loan) yang hanya membayar bunga setiap bulannya hingga tanggal jatuh tempo perjanjian kredit (PK) kita harus melunasi pokok kreditnya. Namun bila sifatnya jangka panjang, sebaiknya menggunakan kredit angsuran (installment) sehingga suatu ketika kredit itu menjadi lunas.