Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Youssef El-Arabi, Harapan Olympiacos Meraih Treble

12 Maret 2021   23:49 Diperbarui: 13 Maret 2021   00:04 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Itulah yang membuat Olypiacos kepincut. Saat bergabung, usianya sudah kepala tiga, 32 tahun. El-Arabi langsung menunjukkan ketajamannya. Di musim pertamanya itu, ia menyumbang 27 gol dari 51 pertandingan di semua ajang yang dilakoni Olympiacos, termasuk di kancah Eropa. 

Ia bahkan menjadi top skor klub dan juga top skor liga dengan sumbangan 20 gol. Musim ini, dari 22 pertandingan liga, ia sudah mengemas 18 gol, plus 3 gol di kancah Eropa (Europa League dan Champions League). Ia juga masih bercokol sebagai pengemas gol terbanyak (sementara) di Super League.

Statistik menunjukkan bahwa semakin tua, pemain yang lahir di Kota Caen Perancis ini bukannya semakin redup, justru makin kinclong. Ia bahkan bisa mengalahkan dua pemain depan Olympiacos lainnya yang jauh lebih muda. 

Selama ini, ia selalu ditandemkan dengan pemain Mesir, Ahmed Hassan (28 tahun) yang baru menyumbang 11 gol, atau bahkan dengan Hugo Cyupers (23 tahun) pemain asal Belgia yang baru menyumbang satu gol.

Karena itu, tak heran jika Pedro Martins, pelatih yang menangani Olympiacos sejak 2018 tak pernah mengistirahatkan El-Arabi, kecuali cedera. Itupun hitungannya El-Arabi masih cukup bugar, karena nyaris bebas dari cedera serius.

Bukan hanya Martins yang masih percaya dengan kemampuan El-Arabi. Pelatih Timnas Maroko, Vahid Valilhodzic juga masih mempercayainya. Di Tim berjuluk Singa Atlas itu, El-Arabi menjadi pemain paling senior yang bertahan. 

Ia mulai membela negaranya tahun 2010 dan sudah ikut bertarung di tiga Piala Afrika. Torehan golnya pun lumayan, 16 gol dari 45 caps, hanya kalah dari pemain muda Chelsea Hakim Ziyech yang sudah mengemas 17 gol dari 37 caps.

Apakah hanya statistik yang menjadi modal El-Arabi menghadapi 'mission nyaris impossible' melawan Arsenal tanggal 18 Maret nanti? Tentu saja tidak. 

Meski pengalamannya di kancah Eropa masih miskin, ia punya catatan mengesankan. Gol pertamanya di Liga Champions dicetak 22 Oktober 2019 ke gawang Bayern Munchen yang kemudian menjadi juara musim itu.

Musim lalu, Olympiacos juga terlempar ke Europa League. Di babak 32 besar, mereka berhadapan dengan musuh yang sama saat ini, Arsenal. Di leg pertama, Olympiacos menjadi tuan rumah, dan mereka kalah 0-1 berkat gol tunggal Alexandre Lacazette. 

Di leg kedua, yang dilangsungkan di Emirates Stadium, babak normal Olympiacos unggul 1-0 berkat gol Pape Abou Cisse. Skor ini membuat pertandingan harus dilanjutkan ke babak kedua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun