Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (92) Ajakan ke Novorossiysk

1 Maret 2021   20:19 Diperbarui: 2 Maret 2021   21:01 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Pagi itu, Natela mengabarkan kalau Tuan Nikoladze sudah kembali dari Istanbul. Sebuah kabar yang melegakan. Karena ia sendiri hampir bosan menjalani hari-harinya yang nyaris monoton itu. 

Setidaknya, jika Tuan Nikoladze sudah kembali, mungkin ia akan mendapatkan tugas yang baru, atau melanjutkan tugasnya yang kemarin yang belum ia sampaikan hasilnya. Kepulangan Tuan Nikoladze juga melegakan karena waktu liburannya juga sudah makin berkurang. Soso jelas tak mau ia harus kembali ke Tiflis karena sudah harus masuk sekolah, sementara ia belum bertemu lagi dengannya.

"Kamu akan melaporkan hasil tinjauanmu hari ini?" tanya Natela saat menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua.

Soso mengangguk. "Tentu saja, aku hanya takut dia tak menyukai hasil kerjaku!"

Natela tersenyum, "Tenang saja. Kamu kan bukan pegawainya, hanya membantunya saja. Bukan juga sebuah proyek yang harus sempurna hasilnya!"

"Iya juga sih..." kata Soso.

Tapi ternyata, di luar dugaannya, Tuan Nikoladze sangat serius mendengarkan pemaparan hasil kerja Soso membaca buku dan membandingkannya dengan situasi di Poti. Meski Soso memaparkan semua kota yang dibaca dalam buku itu dan membandingkannya dengan Poti, Tuan Nikoladze tampaknya tertarik dengan salah satu kota, Novorossiysk.

"Kota-kota lain itu menarik," kata Tuan Nikoladze, "Tapi sulit bagi kita untuk belajar secara langsung, jaraknya terlalu jauh dari Poti. Sementara Novorossiysk, tak terlalu jauh dari sini. Mungkin kita bisa belajar dengan langsung melihatnya!"

"Betul Tuan, melihatnya langsung akan jauh lebih baik!" kata Soso.

"Ya sudah, kita agendakan untuk berkunjung ke sana dalam beberapa hari ini!" kata Tuan Nikoladaze lagi.

"Tuan akan berkunjung ke sana?" tanya Soso.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun