Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna 30 Januari, Bagi Hitler dan Yahudi

30 Januari 2021   12:25 Diperbarui: 30 Januari 2021   12:36 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hilter, 30 Januari 1933, sesaat setelah diangkat menjadi Kanselir (Sumber: historytoday.com)

Bagi kebanyakan orang, ada tanggal-tanggal tertentu yang selalu diingat dan dikenang, diperingati, bahkan dirayakan. Yang masih jomblo biasanya mengenang tanggal kelahiran sambil menghitung usia. Semakin sering ulangtahun tapi masih jomblo adalah tanda bahaya.

Yang sudah punya pasangan, biasanya akan senang mengingat tanggal 'jadian.' Tapi bagi yang cewek, semakin sering memperingati tanggal 'jadian' tapi hubungannya tak bergerak, juga mengkhawatirkan.

Sementara yang sudah menikah, tanggal pernikahannya lah yang sering diingat dan diperingati. Semakin banyak angkanya, semakin sadar bahwa status mereka terus berubah, dari pengantin baru, orangtua baru, pasangan setengah baya, sepasang kakek-nenek, dan seterusnya.

Tapi bagi seorang bernama Adolf Hitler, tanggal yang selalu diingatnya bukanlah tanggal kelahirannya, 20 April 1889. Konon, Hitler tak pernah mengingat tanggal kelahirannya itu, karena itu berarti mengingatkan pada asal-usulnya yang berasal dari Austria, bukan Jerman 'asli.'

Pernikahannya dengan Eva Braun, juga tak pernah dikenangnya, atau bahkan dirayakannya. Braun dan Hitler memang sudah saling mengenal lama, sejak tahun 1929. Braun masih ABG 17 tahun waktu pertama kali bertemu Hitler yang sudah bangkotan, 40 tahun. Tapi ya itu, pernikahannya sendiri baru dilaksanakan berpuluh tahun kemudian, dalam situasi yang sama sekali tak indah. Hitler sudah terpojok, kekuasaannya di ujung tanduk, dan bayangan penangkapan juga pengadilan internasional membayangi.

Hitler dan Braun pun memutuskan untuk menikah, dengan iming-iming bulan madu di akhirat. Sehidupnya sudah --tanpa menikah---tinggal semati yang ingin diabadikannya dalam pernikahan. Mungkin, Hitler nggak mau mati dengan status jomblo.

Tengah malam antara tanggal 28-29 April 1945, ketika Tentara Merah Soviet makin merangsek mendekati Berlin, Hitler dan Braun menikah dalam bunker utama yang dikenal dengan nama Fuhrerbunker. Salah satu saksinya adalah Joseph Goebbels, orang kepercayaan Hitler yang selama itu menangangi urusan propaganda.

Pernikahannya sederhana, tapi resmi. Ada akta pernikahannya pula yang ditandatangani keduanya, termasuk oleh Eva Braun yang mengganti namanya menjadi Eva Hitler. Setelah jamuan sarapan resmi sebagai suami-istri, mereka pamitan pada para kolega dan orang-orang yang ada di situ. Sore harinya, 30 April 1945, dari ruang kerja Hitler terdengar suara tembakan.

Saat para pelayan dan orang-orang dekatnya, termasuk ajudan Hitler masuk, pasangan itu sudah berangkat untuk 'berbulan madu' di akhirat. Braun tergeletak di sofa setelah menelan kapsul sianida, dan Hitler menembak kepalanya sendiri dengan pistol.

Jadi kalau tanggal kelahirannya tak pernah dipedulikan oleh Hitler, dan tanggal pernikahannya tak pernah dirayakan (gimana mau mengenang atau merayakan 'aniversary'-nya kalau pernikahan itu hanya berumur kurang dari 40 jam saja), lalu tanggal apa yang selalu dikenang Hitler selama ia masih hidup dan berkuasa?

Hitler ternyata menyukai tanggal 30 Januari. Adalah tanggal 30 Januari 1933 yang menjadi tonggaknya. Saat itu Hitler diangkat sebagai Kanselir Jerman, setelah beberapa kali gagal. Salah satu alasan kegagalannya adalah status kewarganegaraan Hitler yang menggantung, sudah meninggalkan kewarganegaraan Austria-nya, tapi nyaris selama tujuh tahun tak juga diakui sebagai 'orang Jerman.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun