Episode Awal: (1) Soso
Episode Sebelumnya: (51) Duet Maut
*****
Nilai-nilai sekolah Soso masih baik, bahkan lebih baik. Rata-rata 4,8. Tapi kali ini ia tak terlalu gembira. Seperti ada yang hilang. Ia tidak lagi memiliki semangat yang sama dengan awal-awal masuk dulu.
Dan lagi-lagi, menjelang liburan, ia juga bingung mau kemana. Meski kangen dengan Mak Keke ibunya, kali ini ia rada males balik ke Gori. Apalagi Mak Keke sudah punya suami baru. Justru karena itulah ia merasa tak nyaman untuk pulang. Apalagi, nanti pasti ia akan bertemu dengan si Bonia yang sekarang jadi adik tirinya.
Sampai si Vaso datang menemuinya. Ia akan pulang ke kampungnya di Guria, tak jauh dari Batumi. "Ikut aku aja So, kita main ke laut, rumahku kan dekat Laut Hitam..." kata si Vaso.
Mengingat nama Batumi, meski ia belum pernah ke sana, mengingatkannya pada sosok Natasha, perempuan cantik yang membuatnya jatuh cinta, tapi ternyata sudah punya suami. Soso awalnya ragu, tapi akhirnya ia mengiyakannya. Aku ke sana bukan untuk mencarinya, hanya untuk berlibur, bathin Soso.
Jadilah ia memutuskan untuk ikut si Vaso. Rencananya mereka akan naik kereta, bersamaan dengan anak-anak Gori, Peta, Seva, plus si Kaka, Gego, dan Jaba yang juga akan turun di Gori.
Selepas stasiun Gori, Soso dan Vaso tinggal berdua. Kereta melanjutkan perjalannya terus ke barat. Di stasiun Samptredia barulah mereka turun. Mereka akan melanjutkan perjalanan ke Batumi dengan kereta kuda.
Saat itu, menurut si Vaso, belum ada kereta ke Batumi. Proyek relnya masih berlangsung, dan belum selesai.
Berbeda dengan daerah-daerah Georgia lainnya, wilayah Guria, termasuk Kota Batumi di dalamnya, memang belum lama diambil alih oleh Rusia. Sebelumnya, wilayah itu berada dalam kekuasaan Otoman. Barulah dalam penjanjian San Stefano yang berlangsung di Konstantinopel tahun 1878, Guria secara resmi diambil alih Rusia.