Mohon tunggu...
Brilliant Dwi I
Brilliant Dwi I Mohon Tunggu... Freelancer - Memuat Opini yang

Mahasiswa Pendidikan UIN Jakarta | Acap membuat komik di Instagram @sampahmasyarakart | Sedang Belajar Menulis | #SalamAlinea

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kalo Bukan Gara-gara Corona, Bisa Jadi Kita Lupa Jadi Manusia

7 Maret 2020   15:00 Diperbarui: 7 Maret 2020   15:52 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aneh rasanya kalau kita mengutuk kekerasan saudara kita yang jauh gak keliatan make mata, tapi di negeri sendiri kita melakukan hal yang sama. Menginjak-injak kepala saudara kita cuma supaya kita sendiri bisa sampai di atas.

Kita kadang dalam beberapa hal, suka lupa bahwa urusan hidup dan mati sebenarnya sudah ditiupkan semenjak kepala kita rangkanya masih selembek agar-agar. Jadi sebenarnya, mau kita borong itu masker sampai pabrik-pabriknya, gak akan ada gunanya kalau tuhan sebenarnya sudah menetapkan dengan apa dan bagaimana cara kita tutup usia. Kalau tuhan sudah menakdirkan kita untuk tutup usia karena penyakit, ya sudah. 

Minimal kita sudah usaha. Yang salah, kalau kita usaha terlalu jauh sampai lupa jadi manusia. Atau bahkan kita malah tidak punya usaha sama sekali.
Semoga tidak ada yang salah kaprah dengan yang saya maksud. Preventif itu perlu, jaga-jarak. Untung-untung selamat. 

api momen-momen begini harusnya bikin kita sadar. Kalimat ini mungkin terdengar membosankan tapi saya percaya bahwa semakin sulit, kita harus bisa memanusiakan manusia. Hari ini bisa jadi mereka yang kebetulan kurang beruntung, besok? Lusa? Bisa jadi kita.

Sensi dan Ramayana dalam hal ini sudah membuktikan bahwa sesulit apapun ruang kita bergerak, ada poin dan pos-pos kemanusiaan yang bisa kita isi. Ia bukan hadir untuk nyari sensasi, tapi memberikan solusi.

Langkah-langkah kayak begini sepertinya harus dimulai dari diri sendiri. Minimal pastikan bahwa kita gak ngambil jatah orang lain. Bagus-bagus bisa ditiru oleh minimarket-minimarket. Jadi setiap orang punya hak yang sama untuk sehat dan jadi manusia.

Barangkali Corona hadir bukan tanpa sebab. Bisa jadi ia datang cuman buat ngingetin kalau 'kita semua harus bisa jadi manusia. Lagi'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun