Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Arab KW dan "Arab-Arab" Cemas

29 Maret 2018   08:59 Diperbarui: 29 Maret 2018   09:47 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang menarik ketika saya mendengar ceramah dari ustadz Abdul Shomad tentang orang Arab, beliau mengatakan kalo yang di sampingnya asli orang Arab, sedang beliau sendiri "Arab-Arab" cemas wkwkwkke.

Selama tinggal ditanah Arab, saya menyaksikan ada orang-orang yang aslinya non Arab tapi mendaku sebagai orang Arab bahkan kelakuannya lebih Arab daripada orang Arab sendiri.

Mengapa mereka melakukan itu?

Bisa jadi karena kurang PD dengan negaranya sendiri atau karena pengen diperlakukan sebagai orang Arab. Udah jadi rahasia umum para pendatang dinegeri Arab biasanya "males"  "bermasalah" dengan orang Arab.

Seorang temen yang juga pernah tinggal di Arab menjelaskan kepada saya, Mengapa ada non Arab pengennya dianggap asli Arab.

Kebetulan non Arab itu sopir, dengan berpakaian khas Arab, dia bisa lebih PD berkendara, kalo ada yang nyerempet atau dia sendiri yang nyerempet kendaraan lain, maka yang di serempet enggak akan macem-macem deh. Di Dubai mending berurusan dengan macan daripada berurusan dengan Arab lokal. Wkwkwkw

O iya, kadang orang yang baru datang ke Dubai, bingung, gimana ngebedain Arab ori dengan Arab KW?

Pertama, dari segi fisik, kedua,dari aksen, ini berlaku kepada mereka yang telinganya peka.

Ada sih, orang India atawa Pakistan yang  Arab banget, kalo dilihat sekilas bakalan kecele kitanya. Tapi  semakin kita sering berinteraksi dengan orang Arab ORI, kita akan semakin mampu mendeteksi, kayak detektif aja ya? (Senyum).

Sekarang ini saya tinggal disekitaran  condet, ternyata disana ada juga orang Arab, mereka sepertinya keturunan Yaman, beberapa ada yang menjadi imam masjid, saya pernah ikut sholat disebuah masjid kawasan condet, imammnya Arab banget.

Kembali ke Dubai, jumlah Arab lokal (asli) Dubai sebenarnya sangat sedikit, dengan jumlah yang sedikit itu mereka mampu menjadi tuan rumah dinegeri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun