Mohon tunggu...
abdurrahman alim
abdurrahman alim Mohon Tunggu... MAHASISWA

nama saya abdurrahman alim hobi saya bermain catur lohhh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Opini Terhadap Kurikulum Pendidikan Di Indonesia

8 Oktober 2025   15:51 Diperbarui: 8 Oktober 2025   15:51 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah merupakan lembaga/wadah bagi seseorang yang berkeinginan untuk menempuh jenjang pendidikan baik dari TK/SD/SMP/SMA bahkan hingga kuliah namun perlu di perhatikan juga bukan hanya sekedar dari seorang muridnya saja yang harus bersungguh-sungguh untuk belajar dan berangkat ke sekolah akan tetapi kita harus memperhatikan juga dari metode pengajaran di sekolah apakah tepat untuk di distribusikan kepada siswa-siswa di Indonesia atau malah sebaliknya?

Maka tujuan dibuatnya opini ini untuk mengoreksi terhadap kurikulum yang ada di Indonesia apakah dengan kurikulum yang ada saat ini telah berhasil mencetak generasi-generasi yang hebat yang bisa mengharumkan negaranya atau minimal bisa membawakan dirinya ke jalan yang sukses. Sebelum saya memaparkan opini saya terhadap kurikulum di Indonesia saya ingin mengungkapkan terlebih dahulu bahwasannya seiring zaman telah banyak perubahan kurikulum yang ada di Indonesia yang diantara lainnya;

  • Rentjana pelajaran 1947

(kurikulum 1947) kurikulum ini di buatkan setelah 2 tahun terjadinya kemerdekaan Indonesia sehingga tujuan dari kurikulum ini hanya menekankan pembentukan karakter manusia Indonesia merdeka, berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain yang ada di muka bumi ini.

  • Rentjana pelajaran terurai 1952 (kurikulum 1952)

Pemerintah melakukan penyempurnaan terhadap kurikulum 1947 di tahun 1952. Kurikulum ini membahas topik tiap mata pelajaran dengan kehidupan masyarakat harus berkaitan.

  • Rentjana pendidikan 1964 (kurikulum1964)

Konsep kurikulum ini berfokus pada pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keterampilan dan jasmani.

  • Kurikulum 1968

Tujuan utama kurikulum ini adalah untuk memebentuk manusia Pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani, moral, budi pekerti dan berkeyakinan agama. Pada kurikulum ini pula, sistem penjurusan dimulai pada kelas 2 SMU atau kelas 11.

  • Kurikulum 1975

Kurikulum ini menekankan pendidikan yang lebih efektif dan efisien kurikulum ini juga lebih merinci metode, materidan tujuan pengajaran dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).

  • Kurikulum 1984 

Di tahun 1984 terjadi perubahan kurikulum lagi dari kurikulum sebelumnya. Karena kurikulum sebelumnya dianggap lambat dalam merespon kemajuan dikalangan masyarakat.

  • Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999

kedua kuriklum ini ini hasil dari kombinasi kurikulum 1975 dan kurikulum 1984. Pada praktiknya, kurikulum ini banyak kritikan dari paraktisi pendidikan hingga orang tua murid. Karena materi pembelajaran dianggap berat dan padat.

  • Kurikulum berbasis kompetensi (KBK)

Dengan berlakuya KBK seolah diberi kuasa untuk menyusun dan mengembangkan komponen kurikulum yang bermulanya berbasis materi menjadi kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah dan serta muridnya. Kurikulum ini menekankan 3 unsur konsep kompetensi, yaitu pemilihan kompetensi, indkator-indikator evaluasi dalam penentuan keberhasilan pencapaian serta pengembangan pembelajaran bagi peserta didik dan tenaga pengajar.

  • Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP 2006)

Meskipun kurikulum ini hampir mirip dengan KBK 2004, pemerintah hanya menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

  • Kurikulum 2013 (K-13)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun