Mohon tunggu...
Alim
Alim Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harapan Santri Jika Ada Kementrian Pesantren

7 Mei 2019   20:35 Diperbarui: 7 Mei 2019   20:48 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sedikit bercerita tentang pengalaman pribadi saya. Nama saya Maulana Sebastian tinggal di sebuah desa dengan minoritas orang yang nyantri, dan saya pernah 5 tahun mondok di salah satu pondok pesantren salaf, sebagian teman teman saya nyantri dan sekolah formal, dan sebagian lagi hanya fokus belajar ilmu agama. Saya melihat teman-teman saya yang mondok sambil sekolah formal, kebanyakan dari mereka mempunyai masalah yang sama, yaitu bagaimana mereka membagi waktu, kapan dia membagi waktu untuk sekolah formal dan kapan mereka membutuhkan waktu untuk pendidikan agamanya. Bagi mereka yang sungguh-sungguh yang menginginkan keduanya, bahkan tidak ada waktu untuk istirahat tentu  sudah menjadi beban mental bagi mereka.


Saya sendiri sebagai orang yang memilih untuk fokus nyantri dan mengabaikan pendidikan formal, apa yang saya dapat? alhamdulilah sedikit banyak bisa membedakan apa yang benar dan apa yang salah tetapi pengetahuan saya tentang apa yang ada dalam pendidikan formal itu sama sekali tidak tahu. Dari itu saya sadar betapa pentingnya pendidikan formal, di desapun demikian, teman-teman saya yang hanya berpendidikan formal mereka hanya tahu apa yang di pelajari di sekolahan, meskipun disekolahan formal ada pendidikan agama, itu sangat kurang untuk bekal hidup bermasyarakat bertetangga yang baik, pendidikan formal itu penting! pendidikan agama juga tidak kalah penting!
Apa gunanya cerdas apabila akhlak kita tidak baik, dan kurang lengkap rasanya kita hidup bermasyarakat hanya mengandalkan akhlak, sedangkan pendidikanpun tak memadai, sesosok orang yang cerdas dan berakhlaklah itu jauh lebih bermanfaat.


Semangat Nyantri


Pagi-pagi sekali hembusan angina entah itu dari baratkah, atau dari utara aku tidak tahu. Yang jelas angin itu membawa kabar gembira untuk orang-orang seperti saya, yang intinya pemerintah ingin menambahkan satu menteri lagi di sistem kebinet berikutnya, yaitu Kementerian Pesantren.


Saya berangan-angan Pemerintah mampu menangani masalah yang saya dan teman-teman alami, pemerintah tahu apa kesulitan kami, pemerintah tahu apa yang dibutuhkan kami untuk tetap belajar di pondok pesantren, tetapi dengan pendidikan yang setara dengan pendidikan formal. Kami ingin Menteri kepesantrenan yang nantinya turun langsung datang dan bertanya kepada kami, apa yang kami butuhkan? kami ingin tetap belajar di pondok pesantren tanpa harus belajar di sekolah formal, kami berharap Pemerintah dapat masuk ikut serta dalam dunia pondok pesantren. Semisal pondok pesantren hanya ada Ustad yang mengajar tentang ilmu agama, jika pemerintah bisa masuk kedalam pondok pesantren saya yakin, nantinya pemerintah juga dapat memberikan guru yang akan mendidik kami tentang apa yang di pelajari di sekolah formal.


Dari itu kami tidak perlu takut lagi untuk tetap belajar di dalam pondok pesantren. Karena apa? walaupun kami hanya belajar di pondok pesantren, kami masih dapat belajar apa yang mereka pelajari di sekolah formal. Dari itu saya sangat mengapresiasi dengan adanya niat pemerintah yang ingin menambahkan sistem kepemerintahan, yaitu Kementerian Kepesantrenan saya harap dengan adanya Kementerian yang baru orang seperti saya tidak takut lagi tertinggal dalam pendidikan formal. Santri ingin maju seperti Pendidikan yang lain.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun