Surabaya memiliki banyak ikon kota yang dikenal luas, dan salah satunya adalah Jalan Tunjungan. Kawasan ini sudah lama berdiri sebagai pusat keramaian dan hingga kini masih menjadi salah satu destinasi paling populer. Jalan Tunjungan bukan hanya menyimpan nilai sejarah, tetapi juga terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, menjadikannya ruang publik modern yang sangat digemari anak muda.Â
 Sejak dilakukan revitalisasi, Jalan Tunjungan semakin menarik perhatian. Apalagi setelah Jalan Tunjungan Surabaya diresmikan sebagai kawasan destinasi wisata dengan tajuk "Tunjungan Romansa" pada Minggu, 21 November 2021. Peresmian ini dilakukan untuk menghidupkan kembali kawasan bersejarah tersebut sebagai pusat pariwisata kota yang menyuguhkan wisata heritage, kuliner UMKM, serta atraksi seni dan budaya.Â
Â
   Jalan Tunjungan sudah terkenal sejak masa kolonial Belanda sebagai pusat perdagangan dan bisnis. Bangunan-bangunan bergaya art deco masih berdiri kokoh di sepanjang jalan ini. Namun, momen paling bersejarah yang membuat Tunjungan lekat dengan perjuangan bangsa adalah peristiwa yang terjadi di Hotel Yamato, yang kini dikenal sebagai Hotel Majapahit.Â
  Pada 19 September 1945, beberapa minggu setelah proklamasi kemerdekaan, terjadi insiden heroik yang dikenal sebagai Insiden Sobek Bendera. Saat itu, bendera Belanda (merah-putih-biru) berkibar di atas Hotel Yamato. Para pemuda Surabaya, dipimpin oleh  tokoh seperti Sidik, Hariyono, dan Koesno Wibowo, berhasil merobek bagian biru dari bendera tersebut sehingga hanya menyisakan merah dan putih, simbol bendera Indonesia.Â
 Meski memiliki sejarah yang kuat, Tunjungan kini tidak hanya dipandang sebagai situs perjuangan. Bagi generasi muda, kawasan ini lebih dikenal sebagai tempat nongkrong dan destinasi wisata malam yang penuh hiburan.
 Setiap akhir pekan, Jalan Tunjungan dipadati anak-anak muda, khususnya Gen Z, yang datang untuk jalan-jalan santai, berfoto, atau sekadar menikmati kuliner. Malam hari, suasana semakin hidup dengan pencahayaan artistik dan berbagai atraksi seni di sepanjang jalan. Tidak jarang, ada street performance berupa musik akustik, tari tradisional, hingga atraksi modern yang menambah semarak suasana.Â
Salah satu alasan kenapa Tunjungan begitu digemari anak muda adalah karena setiap sudutnya sangat instagramable. Bangunan tua dengan arsitektur kolonial yang elegan berpadu dengan dekorasi modern menjadikan kawasan ini latar yang sempurna untuk content media sosial.Â
Tidak heran jika banyak pengunjung yang datang hanya untuk berburu foto. Dari OOTD (outfit of the day), TikTok dance, hingga reels kreatif, semuanya bisa dilakukan di sini. Bahkan, pasangan muda maupun komunitas sering menjadikan Tunjungan sebagai lokasi prewedding atau pemotretan tematik.Â