Mohon tunggu...
Alifia Rustina
Alifia Rustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Keyboard(ist).

Meisterstück. Civics Education, Pamulang University.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila?

1 Juli 2022   14:39 Diperbarui: 1 Juli 2022   14:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberadaan Pancasila sampai saat ini tidak terlepas dari jasa para tokoh negeri yang diantaranya yakni Mohammad Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Pancasila disampaikan untuk pertama kalinya oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidatonya terkait konsep dan rumusan awal Pancasila ini, yang kemudian di terima dan diresmikan sebagai dasar negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.

Pancasila dibentuk atas dasar falsafah Negara Indonesia itu sendiri, dalam hal ini diharapkan agar adanya Pancasila, menjadikan suatu pandangan hidup bagi bangsa Indonesia. Tujuan pembentukan Pancasila adalah sebagai dasar negara yang merupakan juga dasar persatuan, kesatuan serta pertahanan bangsa dari adanya keberagaman di Indonesia. Dasar negara ini bukan hanya sekedar sebagai simbol persatuan, tetapi harus diamalkan dan diterapkan pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai warga negara Indonesia, saya sadar betul akan pentingnya keberadaan Pancasila dalam hidup saya. Mulai dari ilmu yang saya dapat dalam lingkungan keluarga saya, sekolah saya, serta lingkungan masyarakat saya. Di lingkungan keluarga, saya dibiasakan untuk bersikap toleransi kepada setiap orang yang saya temui dan hadapi dengan memberikan sikap menghargai dan menghormati, khususnya kepada anggota keluarga saya. Di sekolah, saya sangat bersyukur karena sedari dulu setiap sekolah di negara Indonesia memiliki mata pelajaran kewarganegaraan. Dengan adanya mata pelajaran yang kita sebut saat ini yakni Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan atau PPKn, saya diajarkan untuk menjadi warga negara yang baik untuk diri saya sendiri, keluarga, masyarakat dan tentunya bangsa ini. Hal ini tentu berkaitan dengan implementasi keseharian saya dengan lingkungan masyarakat. Dengan adanya ilmu dan pembiasaan yang diajarkan kepada saya di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ini, menjadikan saya untuk selalu belajar agar senantiasa menjadi manusia yang lebih baik, terlebih kepada kewajiban saya sebagai warga negara Indonesia ini.

Saya percaya bahwa setiap manusia yang dilahirkan di negara kita ini, dalam jiwa kita bukan hanya sudah tertanam akan kepercayaan atau keyakinan yang nantinya akan menjadikan kita sebagai umat yang beragama saja. Tetapi, saya yakini bahwa dalam jiwa kita juga sudah tertanam nilai-nilai Pancasila yang sudah sepatutnya kita realisasikan dalam kehidupan kita yang akan kita jalani tersebut. Jadi, setiap dari kita memiliki keyakinan dalam beragama dan juga memiliki jiwa Pancasilais. Hal ini saya yakini atas dasar nilai-nilai Pancasila yang juga tidak terlepas dari kepercayaan kita kepada Tuhan. Bahwa setiap hal yang kita lakukan di dunia ini, itu didasari oleh nilai-nilai Pancasila yang berasaskan Ketuhanan. Setiap perilaku maupun ucapan dari diri kita akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Ini juga selaras dengan bunyi dari Sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini menjadi sila utama dan sila terkuat untuk menopang sila-sila berikutnya. Bahwa tanpa sila pertama ini, sila-sila berikutnya, tidak akan berarti apa-apa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun