Mohon tunggu...
Alifatun Nahdliyah
Alifatun Nahdliyah Mohon Tunggu... Lainnya - Early Childhood Education, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya masih belajar menulis, semua berawal dari tugas kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Sepelekan Perkembangan Moral Anak!

27 Oktober 2021   20:30 Diperbarui: 27 Oktober 2021   20:39 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels

Moralitas adalah perilaku yang diatur atau ditentukan oleh etika.  Perkembangan moral adalah perubahan pikiran, perasaan, kebiasaan, dan sikap yang dimiliki seseorang berdasarkan standar yang telah ditetapkan tentang perilaku yang benar atau salah dalam kehidupan masyarakat. 

Perkembangan moral adalah tentang aturan dan peraturan tentang apa yang harus dilakukan seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Di TK , anak-anak sudah memiliki pola moral yang perlu dilihat dan dipelajari untuk mengembangkan moralitas. 

Orientasi moral diidentikkan sebagai posisi atau keputusan moral yang dimiliki individu dalam kaitannya dengan nilai-nilai moral berdasarkan aspek motivasi kognitif dan emosional. 

Menurut John Dewey, perkembangan moral manusia melewati tiga tahap: tahap pramoral, tahap kondisional, dan tahap otonom. Secara teoritis, anak prasekolah berada pada tahap pertama dan kedua. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan dua ciri tahap perkembangan moral.

Di sisi lain, menurut Piaget, seseorang dalam tahap perkembangan moral melewati tahap yang heterogen dan otonom. Guru TK perlu memperhatikan tahap heterogen ini, karena pada tahap ini anak masih sangat labil, mudah kecanduan dan mudah terpengaruh. Mereka sangat membutuhkan bimbingan, pelatihan, dan pembiasaan yang terus menerus. 

Manusia adalah makhluk bermoral, atau makhluk yang dapat memahami aturan moral dan menggunakannya sebagai pedoman ketika berbicara, bertindak, dan bertindak. Kemampuan seperti itu harus diperoleh melalui pelatihan, bukan dengan kemampuan bawaan. Anak-anak dapat mengalami perkembangan moral ketika mereka memperoleh pengalaman dengan moralitas.

Anak lahir itu ibaratkan botol yang kosong, maka kita harus mengisinya dengan hal-hal yang baik. Sama halnya dengan moral Anak dilahirkan tanpa moral (moral) sikap moral terhadap perilaku sesuai dengan nilai-nilai luhur masyarakat, yang tidak mereka sadari. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan moral anak, yaitu perubahan lingkungan. 

Perubahan dan kemajuan di berbagai bidang menyebabkan terjadinya perubahan nilai moral dan sikap warga negara dalam perubahan, dan kemajuan/penurunan moralitas dapat terjadi. 

Perbedaan perilaku moral individu sebagian merupakan hasil pengalaman dan pelajaran dari nilai-nilai masyarakat. Lingkungan memberi penghargaan dan hukuman. Hal ini merangsang proses pembelajaran dan perkembangan moral secara kondisional. Struktur kedua kepribadian, perkembangan kepribadian, termasuk moralitas.

Pendidikan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memperluas pengetahuan, mengembangakan potensi dari dalam diri agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, akhlak, kecerdasan, serta mengembangan kecakapan dan karakteristik diri peserta didik. Dengan pendidikan ini anak-anak di harapkan menjadi penerus bangsa yang berkualitas serta mampu berbaur dimasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun