Mohon tunggu...
Alifatun Nahdliyah
Alifatun Nahdliyah Mohon Tunggu... Lainnya - Early Childhood Education, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya masih belajar menulis, semua berawal dari tugas kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Sih Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini?

21 November 2020   23:53 Diperbarui: 22 November 2020   00:58 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.freepik.com

Selain pertumbuhan, anak juga mengalami perkembangan yang ditandai dengan perubahan kemampaun atau perilaku anak. Salah satu tahap perkembangan yang penting adalah tahap perkembangan Bahasa pada anak. Secara singkat bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk berpikir, mengekspresikan perasaan, dan menerima pikiran dan perasaan orang lain. Pengembangan bahasa dapat membantu anak belajar memahami diri dan mengontrol diri sendiri.

Di dalam perkembangan bahasa Anak Usia Dini, terdapat tiga aspek bahasa yang akan saya bahasa di sini. Yang pertama aspek tata bahasa (pembentukan frasa). Frasa juga bisa dikatakan dengan kelompok kata. Frasa adalah penggabungan antara dua kata atau lebih dan membentuk satu kesatuan, akan tetapi tidak membentuk subjek predikat dan juga tidak membentuk makna baru.

Pembentukan frasa ada 5 yaitu Kata benda + Kata benda contoh : Sepatu kuda, jembatan besi. Yang kedua adalah kata benda + kata kerja, contoh : Kapal terbang, Baju renang. Yang ketiga adalah kata benda + kata sifat, contoh kitab suci, baju cantik. Yang ke empat adalah kata kerja + kata benda, contohnya mandi madu, pulang kampong. Dan yang terakhir adalah kata keterangan + Kata Sifat, contohnya Sangat indah, sangat besar.

Frasa adalah tahapan penting dalam belajar komunikasi. Biasanya anak kecil usia 3 tahun sudah bisa membentuk frasa. Contohnya jika mereka melihat sesuatu yang besar sekali "Lemari itu Sangat besar".

Aspek bahasa yang kedua adalah makna (Penggunaan kata-kata dan Moferm). Penggunaan kata oleh anak-anak biasanya diperoleh dari apa yang ia dengar dan apa yang ia alami. Bisa dari orang tua, televise, game, dari lingkungan juga. Anak usia 3 tahun biasanya masih menggunakan kata dasar dalam berbicara dan belum banyak menggunakan kata yang berimbuhan. Untuk usia 4 tahun sedikit demi sedikit kata yang digunakan semakin banyak. Begitu pula dengan yang berumur 5 tahun dan seterusnya.

Ada juga metform, metform adalah unit terkecil bahasa yang memiliki arti. Metform sudah tidak dapat dibentuk menjadi bagian yang kecil lagi. Salah satu contoh metform adalah ter, per, pun dll. Biasanya anak usia 3 tahun sedikit sedikit sudah menggunakan metform ini.

Aspek yang ketiga adalah bunyi (memproduksi fenom). Terdapat 3 unsur penting ketika organ ucap manusia memproduksi bunyi, yaitu udara yang berfungsi sebagai penghantar bunyi, Artikulator yaitu bagian alat ucap yang bergerak. Dan titik artikulasi yaitu bagian alat ucap yang menjadi titik sentuhnya articulator. Pada anak usia 4 -- 6 tahun, anak sudah bisa 6 vokal venom yang terealisasi dalam 8 vokoid yaitu [a, i, I, , e, , o, O, u, U]. Di dalam bahasa Indonesia fenom terdiri atas vocal dan konsonan. Pada awal mulanya, kemampuan anak untuk berbicara terbatas. Misalnya anak akan meminta dus tapi seperti jus. Ini juga disebabkan oleh kemampuan artikulasi anak yang terbatas.

Tahapan perkembangan bahasa pada anak usia dini ada 5, mulai dari usia 0-12 bulan, 1-2 tahun, 2-3 tahun, 3-4 tahun, dan 4-5 tahun. Pada usia 0-12 tahun anak masih sangat kecil dan hanya bisa merespon perkataan dari mamanya. Anak akan mulai mengulang konsonan atau vocal, memahami darimana datangnya suara, dan memahami perintah verbal. Biasanya anak seusia ini baru bisa berkata suatu kata yang diulang-ulang. Seperti mamamamama, papapapap, dadadada.

Pada usia 1-2 tahun anak-anak mulai bisa beberapa kata yang digunakan sehari-hari. Anak sudah mulai bisa untuk menunjukkan anggota tubuh seperti mata, pipi, hidung, tangan, kaki, perut, telinga, dan lain sebagainya. Anak juga mulai bisa memahami kalimat kalimat sederhana seperti tepuk tangan, ambilkan mainan, seperti itu. Orang tua juga harus terus melatih anak dan mempersiapkan kata apa saja yang akan diajarkan kepada anak.

Kemudian pada usia 2-3 tahun anak-anak mulai memahami kalimat-kalimat sederhana. Anak juga sudah mulai bisa mengucapkan siapa namanya. Anak juga sudah mulai bisa bertanya siapa, dimana, kenapa, dan bagaimana. Ia juga akan mulai memahami kalimat perintah "ayo sini dek". Ia juga mulai bisa menjawab pertanyaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun