Mohon tunggu...
Sosbud

Darurat Makanan Lokal Indonesia

10 Desember 2017   10:15 Diperbarui: 10 Desember 2017   10:17 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan zaman pada sekarang ini membawa banyak dampak bagi kehidupan, baik dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang timbul adalah semakin merambahnya makanan-makanan produk asing di Indonesia, tidak hanya di daerah perkotaan namun telah masuk ke pelosok-pelosok desa. Jangan kaget bila suatu saat makanan lokal, seperti tiwul, gatot, atau papeda, dipatenkan oleh negara lain. Pasalnya, beragam sumber pangan lokal ini tidak dihargai di negerinya sendirinya, Indonesia.

Makanan-makanan saat ini banyak yang dikemas dalam produk yang instan, cepat saji di mana saja dan kapan saja. Lebih mengutamakan kepraktisan, namun lupa akan kandungan gizi serta bahaya yang ditimbulkan bagi tubuh. Contoh makanan instan adalah mie instan yang mengandung banyak bahan pengawet. Jika dikonsumsi terus menerus dan berlebihan akan membahayakan tubuh.

Contoh makanan asing yang populer di masyarakat adalah pizza dan burger. Jika disuguhkan antara burgerdan tiwul, pasti banyak orang lebih memilih burger. Dalam benak masyarakat telah tertanam bahwa makanan asing yang mahal dan menawarkan sejuta kenikmatan jauh lebih bergengsi dibanding makanan tradisional. Namun masyarakat lupa akan dampak yang ditimbulkan jika dikonsumsi terlalu sering. Jika sudah demikian bagaimana nasib makanan-makanan lokal hasil olahan masyarakat setempat?

Indonesia dengan ribuan pulau yang terdiri dari berbagai daerah, di mana setiap daerah memiliki kuliner khas daerahnya masing-masing. Namun kekayaan tersebut akan pudar jika tidak melestarikannya. Seiring berjalannya waktu bukan tidak mungkin jika makanan lokal menjadi punah. Semakin terasing dengan hadirnya produk-produk baru yang meningkat. Sudah saatnya kita ikut bergerak ambil bagian untuk melestarikan makanan-makanan lokal dan tradisional hasil warisan nenek moyang bangsa ini. 

Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk membuat makanan lokal mampu bersaing dalam dunia global. Salah satunya, melakukan berbagai inovasi baru dalam menyajikan olahan makanan lokal dan mengenalkan makanan lokal kepada dunia internasional. Juga didukung dengan rasa bangga dan cinta kepada hasil karya bangsa, mau mengkonsumsi makanan-makanan lokal dan tradisional serta dengan senang hati mengajak orang-orang di sekitar untuk mengenal kuliner lokal.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun