Mohon tunggu...
Ali Fahruddin
Ali Fahruddin Mohon Tunggu... Lainnya - Pengembala

Selenophile

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam dan Pancasila Sebuah Trade-Off?

3 Juni 2020   17:03 Diperbarui: 3 Juni 2020   17:20 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bangsa Indonesia patut bersyukut karena bapak pendiri bangsa menggagas dasar negara yang revolusioner dan tidak akan hilang dimakan waktu, disaat ideologi besar di berbagai belahan bumi bertumbangan karena tidak bisa mengadapi tantangan zaman, pancasila tetap berdiri kokoh karena pancasila adalah ideologi masa depan yang sudah ada di masa lalu dan masa kini. 

Dalam menjalani kehidupan berbangsa, bernegara, dan beragama, yang perlu dilakukan adalah mewujudkan nilai-nilai dalam pancasila menjadi sebuah realita, sehingga ancaman perpecahan dan intoleransi yang mengatasnamakan agama tidak akan bisa merebut kedaulatan yang sudah lama diperjuangkan. Pancasila harus menjadi nilai-nilai kewarganegaraan yang dijalankan secaran nyata dalam kehidupan masyarakat, pancasila harus bermakna bagi petani, buruh, tokoh agama, dan semua kalangan masyarakat.

Pada saat ini Indonesia sedang diuji dengan pandemi Covid-19 yang sudah menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia, persatuan dalam berbangsa dan bernegara sangat dibutuhkan dalam menghadapi situsi seperti saat ini. selain itu peran pemuka agama sangat diperlukan untuk menenangkan masyarakat. Covid-19 memunculkan wajah asli Indonesia yang selama ini kurang terlihat, berbagai organisasi dan perorangan berbendong-bondong saling membantu dan mengasihi satu sama lain tanpa malihat suku, ras, dan agama. Disamping menimbulkan dampak buruk di berbagai aspek kehidupan masyarakat, adanya Covid-19 dapat meningkatkan kembali semangat persatuan dan saling tolong menolong yang termaktub dalam nilai-nilai pancasila.

Penjiwaan nilai-nilai pancasila dan nila-nilai keislaman terlihat dari semangat ta’awun dalam masyarakat, yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah, ini merupakan sebuah bukti bahwa pancasila mampu menghadapi segala tantangan zaman. Kebiasaan seperti ini diharapkan tidak hanya terjadi pada saat pandemi seperti saat ini tetapi akan terus menjadi kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. Pandemi ini adalah sebuah momentum untuk mengamalkan perintah nabi “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain”. 

Seperti yang dilakukan oleh para relawan yang menjalankan misi kemanusiaan dengan membagikan masker, sembako dan lan sebagainya, tenaga medis yang rela memertaruhkan nyawanya, dan semua lapisan masyarakat yang patuh dengan anjuran pemerintah untuk tetapi di rumah. Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang ada di kaki burung garuda merupakan sebuah muara dari keagamaan dan kebangsaan untuk menjalankan satu misi yaitu memajukan indonesia di masa yang akan datang.  

Pancasila adalah sebuah tonggak penyangga sehingga segala perbedaan dapat hidup dengan damai membentuk sebuah kedaulatan, prinsip bernegara yang ada dalam pancasila menjadi titik temu dari semua perbedaan hal ini perlu diterjemahkan ke dalam ruang kehidupan sosial, dan kehidupan sehari-hari. 

Pancasila menegaskan bahwa Indonesia bukan milik salah satu agama, etnik, ataupun suku tertentu karena Indonesia adalah milik bersama maka ketika seseorang berpancasila secara otomatis beragama. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia sebagai milik bersama harus didasarkan pada kesadaran menjalankan syariat islam. Islam dan pancasila menyalakan kesadaran untuk mendorong segala roda kehidupan dapat berjalan dengan adil dan beradab, islam dan pancasila membangkitkan kesadaran berbangsa yang kuat untuk mematangkan kesadaran berbangsa dan bernegara agar berdaulat.

Pancasila sebagai fondasi yang ideal bagi Indonesia kerena tidak bertentangan dengan dengan agama manapun yang ada di Indonesia, tidak ada dasar bagi masyrakat untuk memilih salah satu, islam atau pancasila, karena keduanya merupakan sebuah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa islam dan pancasila bukan dua kutub yang berbeda, melainkan keduanya membentuk sebuah relasi yang dapat saling mengokohkan. Islam memperkuat kesadaran dalam bernegara dan pancasila memastikan agama-agama dapat hidup secara berdampingan dengan damai.

DAFTAR PUSTAKA
Mutmainnah, Nur. 2010. Tafsir Pancasila: Telaah Nilai-Nilai Islam  Dalam Al-Qur’an. Jurnal Studi Al-Qur’an. Vol.6(1):27-36
Azhar, Sophia. 2017. Prospek Islam Dalam Menghadapai Tantangan Zaman. Jurmal Agama Islam. Vol.6(2):235-244

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun