Â
Haloo... Balik lagii bersama saya pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan tentang guru terbaik menurut saya sendiri Namanya adalah ibu Hj. Zatiar beliau merupakan guru favorit saya dari sekian banyak guru guru terbaik yang saya temui sejak SD menurut saya beliau yang paling saya kenang karena merupakan wali kelas saya pada saat kelas 12 SMA dimana saya bersekolah di SMA Negeri 1 Kendari beliau menjadi wali kelas pada saat gencarnya virus covid 19 walaupun kita sangat jarang bertemu secara langsung namun hebatnya beliau adalah beliau dapat menjalin hubungan yang sangat erat dengan kelas saya yang dimana saya duduk di kelas 12 MIPA 3 di SMAN 1 Kendari. Kita mungkin ketemu hanya beberapa kali, pada saat membersihkan kelas, pembagian kartu ujian, dan mengurus atau mengambil ijazah, namun saya sudah kenal beliau sejak kelas 10 saat itu karena saya aktif di organisasi dan beliau juga dikenal sebagai seorang ibu ibu yang mampu mengurus banyak hal yang sibuk yang ingin mengontrol segala sesuatu yang menurutnya baik, mungkin lebih biasa di sebut dengan ibu ibu yang rempong yahh seperti itu tapi rempong beliau mengarah kepada hal yang positif beliau akan sangat bawel atau marah jika berurusan dengan kerapian siswa, dan saya pertama kali mengenal beliau pada saat perpisahan kelas 12 dimana saya saat itu masih kelas 10 beliau ingin mengurus banyak hal dan sifat keibuan nya terpampang jelas pada saat itu, peduli akan pakaian anak tari, peduli kepada kerapian baju dan peci kami yang memainkan qasidah, dan banyak hal lain mengurus kursi, MC, para pemain music, makanan dan lain lain. Tidak heran banyak murid yang setelah lulus masih mencari dan bersilahturahmi dengan beliau karena kepeduliannya, bayangkan kami saja yang jarang ketemu hanya ketemu pada saat zoom meeting atau secara virtual mampu menjalin hubungan baik dengan beliau bagaimana dengan kakak kelas kami yang hampir setiap hari berhubungan dan ketemu tatap muka dengan beliau. Lalu apa alasan beliau bisa menjadi orang yang aktif dan dicintai oleh banyak muridnya? Yahh pengalaman beliau sudah mengabdikan Sebagian hidupnya untuk SMA Negeri 1 kendari dia sekarang sudah berumur 57 tahun mengajar sejak tahun 1989 dan bearrti sudah 33 tahun 6 bulan mengabdikan hidupnya di SMA negeri 1 kendari sejak awal mengajar pun dia sudah ditugaskan di SMA Negeri 1 kendari bayangkan Sebagian besar hidupnya digunakan untuk mengajar kami. Sudah berapa banyak anak yang sukses yang muncul dan hadir karena hasil tangan beliau. Saya melihat langsung bagaimana teman saya saat pandemic harus bekerja sebagai supir truk pengantar bawang merah yang ingin membantu orang tuanya yang jarang menghadiri zoom meeting karena harus mengantar pesanan ke luar kota dan harus melewati jarak yang jauh sehingga sering tidak bisa mengakses jaringan. Banyak guru yang marah dan protes karena kepedulian teman saya yang sangat kurang dengan pembelajaran banyak yang mengeluhkan kehadiran teman saya di setiap mata pelajaran, tugas yang jarang di kumpul, ulangan yang bahkan sering tidak diikuti karena kesibukannya tersebut. Tapi karena tangan lembut beliau, kepeduliannya akan Pendidikan teman saya, masa depan teman saya dia berusaha untuk membujuk para guru lain yang telah memprotes, bertemu dengan teman saya di ajak diskusi dengan orang tuanya agar dapat diluluskan dan dapat mengikuti ujian sekolah sebagai syarat lulus, beliau meperjuangkan nasib teman kelas saya walaupun hanya bertemu beberapa kali. Bahkan mungkin baru 1-2 kali tapi entah mengapa beliau dengan lembut mampu membuat teman saya mengejar ketertinggalannya dengan menegerjakan semua tugas tugas, mengulang dan memperbaiki nilai ulangannya hingga akhirnya mengikuti ujian sekolah sebagai syarat kelulusan. Menurut saya Dari beliau lah saya melihat secara langsung bagaimana seorang guru bukan hanya sebagai tenaga pengajar yang bekerja hanya untuk digaji dan untuk makan, tapi dari beliau lah saya melihat bahwa sebagai seorang guru kita juga harus bertanggung jawab secara penuh untuk mengabdikan diri kita dan memperjuangkan nasib dan masa depan anak didiknya dan dari beliau juga saya melihat bahwa berbuat baik harus kepada siapa pun, dan harus meyakini bahwa orang dapat berubah dan sesungguhnya Allah maha membolak balikkan hati sehingga dari kisah tersebut saya melihat sendiri kemampuan dan kesungguhan pada akhirnya dapat merubah hasil, tidak ada kata terlambat selama kita masih berjuang dan memiliki support system yang baik, yang mendukung kita walaupun sedang berada dititik terendah dan kita juga jika suatu saat nanti memiliki teman, sahabat, keluarga, atau pacar kita harus berada disisi mereka karena kita tidak akan berada dititik tertinggi jika tidak pernah mengenal dan menginjakkan kaki di posisi terendah diri kita. Sehingga memang begitu penting sekali kita untuk selalu bangkit dan membuat Bahagia orang disekitar kita, membantu tanpa pandang bulu, kesuksesan bukan untuk diri kita sendiri, banyak keluarga , saudara, tetangga, guru, teman, sahabat, orang tua, yang ingin kita untuk berada di titik kesuksesan jadi kita harus bermanfaat bagi orang lain, karena sesungguhnya orang yang paling baik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya, tetaplah berbuat baik karena kita tidak tau kebaikan mana yang akan membawa kita ke dalam surga. Terakhir makasih banyak Bu Zatiar sudah menjadi sosok favorit saya, yang selalu membantu sampai saat ini, mendoakan kami dan selalu menanyakan kabar saya Ketika ada di malang, TERIMA KASIH.
